Sukses

Roadshow Jawa-Bali, Sudirman Said Lepas 14 Kendaraan Biodiesel

Kendaraan roda empat dari berbagai jenis dan merek ini akan kembali menuju Jakarta setelah menggelar roadshow lintas Jawa-Bali

Liputan6.com, Jakarta - Dalam gelaran Bali Clean Energy Forum, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melepas 14 mobil tim sosialisasi pemanfaatan biodiesel atau bahan bakar solar bercampur minyak sawit 20 persen. Kendaraan roda empat dari berbagai jenis dan merek ini akan kembali menuju Jakarta setelah menggelar roadshow lintas Jawa-Bali dengan titik 12 kota.

Pelepasan ini berlangsung di halaman Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/2/2016). Acara tersebut dihadiri Menteri ESDM, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana, Dirjen Minyak dan Gas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, Dirjen Kelistrikan Jarman, dan beberapa pejabat Kementerian ESDM lainnya.

Menurut Rida, Kementerian ESDM kembali meluncurkan roadshow sosialisasi program biodiesel 20 persen sebagai kelanjutan dari roadshow sebelumnya di wilayah Sumatera. Perjalanan kali ini menyisir 12 kota lintas Jawa Bali, yaitu Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, Jember, Malang, Solo, Yogyakarta, Dieng, Bandung, Serang, Merak, Bali, Jakarta.

 

"Roadshow ini diikuti 14 jenis dan merek kendaraan, mulai dari mobil penumpang sampai truk besar. Mereknya ada Toyota, Ford, Mitsubshi, Isuzu, Toyota, dan lainnya yang sudah menggunakan biodiesel. Perjalanan roadshow sebelumnya menempuh ‎4.000 kilometer, dan dengan peresmian ini, total jarak tempuh 5.500 km," ujarnya saat memberi sambutan di Bali.

Kendaraan Roadshow Mandatori Biodiesel (Fiki/Liputan6.com)

Rida menjelaskan, melalui sosialisasi tersebut, Indonesia dapat menunjukkan kepada dunia konsistensi pemerintah merealisasikan mandat biodiesel dari 15 persen di 2015 menjadi 20 persen pada tahun ini. "Ini menunjukkan bahwa kita tidak ragu lagi dengan B20. Kendaraan yang menggunakan campuran bahan bakar ini pun tidak perlu sampai memodifikasi mobilnya secara besar-besaran," paparnya.

Dari data Ditjen EBTKE, dirinya menyebut, realisasi konsumsi biodiesel sepanjang tahun lalu hanya mencapai 505 ribu kiloliter (kl) atau 53 persen dari target. Rendahnya penyerapan tersebut, diakui Rida karena terjadi transisi mekanisme subsidi yang saat ini dibentuk Badan Pengelola.

Dengan roadshow ini, kata Rida, diharapkan penyerapan biodiesel 20 persen dapat menembus 6,5 juta kl (termasuk PSO) dengan membidik proyek pembangkit listrik sebagai target sasaran, selain transportasi. "‎Kalau ini berhasil, kita bisa menghemat devisa impor BBM dari Singapura senilai US$ 2 miliar atau Rp 30 triliun di 2016," terangnya. (Fik/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.