Sukses

2 Negara Susul Tandatangani Deklarasi Bali Clean Energy Forum

Dengan demikian, total negara yang sudah meneken deklarasi penting ini berjumlah 19 negara.

Liputan6.com, Nusa Dua - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, ada dua  negara partisipan yang ikut menandatangani deklarasi pengembangan energi terbarukan dalam Bali Clean Energy Forum. Dengan demikian, total negara yang sudah meneken deklarasi penting ini berjumlah 19 negara.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, selama dua hari penyelenggaraan Bali Clean Energy Forum pada 11-12 Februari 2016 telah menarik 2.300 partisipan. Terdiri dari pejabat pemerintah, komunitas internasional, pelaku bisnis, aktivis, dan lainnya.   

"Hari ini kita mendapat 2 negara tambangan yang tandatangan deklarasi Bali Clean Energy Forum, yakni Iran dan Norwegia," tegasnya saat Konferensi Pers Penutupan Bali Clean Energy Forum di Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/2/2016) malam.


Sebanyak 2 negara ini menambah daftar 17 negara yang lebih dulu meneken Bali Clean Energy Forum Ministerial Declaration. Antara lain, Indonesia, Italia, Switzerland, India, Hungaria, Denmark, Australia, Prancis, Selandia Baru, Timor Leste, Amerika Serikat, Papua Nugini, Swedia, Finlandia, Spanyol, Malaysia dan Sri Lanka.

"Hari ini bisa saja menambah lagi, karena kita sedang menunggu keikutsertaan Jerman dan Uni Eropa untuk meneken deklarasi yang menunjukkan komitmen pengembangan energi terbarukan," jelas Sudirman.

Lebih jauh katanya, sebanyak 10 negara kompak satu suara mengapresiasi langkah Indonesia memimpin pengembangan energi baru dan terbarukan, mempersiapkan center of excellent di Bali. Pemerintah Indonesia pun membuka pintu seluas-luasnya kedatangan tenaga ahli asing untuk melakukan pembelajaran.

"Arab Saudi bahkan mengajak membentuk komite teknis kampanye energi bersih," ujarnya.

Sudirman menegaskan, pengembangan energi di Indonesia bukanlah hanya sekadar wacana, melainkan bukti nyata bahwa Negara ini bersungguh-sungguh merealisasikannya.

Dirinya yakin, penggunaan energi baru dan terbarukan di Tanah Air dapat mencapai target 23 persen pada 2025 dengan berbagai terobosan di sisi regulasi, teknologi, sumber daya manusia dan pendanaan.

"Indonesia tidak punya ruang lagi untuk melihat ke belakang apapun kesulitannya, membangun energi terbarukan suatu keniscayaan meskipun harga minyak dunia jatuh. Bukan berarti kita meninggalkan energi fosil, tapi pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijak. Saya percaya Indonesia akan maju dari sektor energi terbarukan," terang Sudirman. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini