Sukses

‎Kereta Pelabuhan Masih Mahal Dibanding Angkutan Darat

PT Kereta Api Logistik bakal mengoperasi kereta api pelabuhan Priok pada pekan Maret 2016.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Logistik, anak usaha PT KAI (Persero) mengakui jika angkutan kereta pelabuhan Priok bakal lebih mahal jika dibandingkan dengan angkutan darat (truk). Kereta Api Logistik bakal beroperasi pada 2016.

Direktur Operasi PT Kereta Api Logistik Sugeng Priyono mengatakan, selisih biaya dengan menggunakan angkutan truk mencapai 12 persen hingga 15 persen. Lebih tingginya biaya logistik dengan menggunakan kereta disebabkan adanya pengenaan pajak pada angkutan tersebut. "Karena kita kena pajak 10 persen. Coba bebas pajak jadi lumayan," kata dia Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Sugeng melanjutkan, jika pajak tersebut dibebaskan biaya logistik akan lebih murah. Dia menuturkan manfaat kereta pelabuhan ialah akan menghemat penggunaan bahan bakar. Kemudian, mengurangi kepadatan pelabuhan. "Efisiensi jalan raya, bagi pengguna jalan raya kan berkurang," katanya.

Dia menerangkan perusahaan akan mengoperasikan 2 unit kereta api. Jadi, untuk pergi pulang menjadi 4 kereta api. Untuk muatannya (pergi pulang) mencapai 60 gerbong datar (GD) atau setara dengan 120 kontainer per hari. "1 gerbong datar isinya 2Teus (kontainer)," ungkapdia‎.

Potensi kontainer secara keseluruhan mencapai 13 juta kontainer. PT KAI sendiri menyerap sampai 4 persen. Dia berharap, dengan adanya kereta pelabuhan akan bertahap menyerap sebesar 10 persen ada tahun depan.

"Setidaknya mulai tahun depan kita masuk merangkak ke 10 persen. Manfaatnya mengurangi kepadatan jalan raya. Kalau mengurangi kepadatan jalan raya pasti mengurangi penggunaan BBM. Itu pasti efisiensi. Kalau kemacetan di mana-mana kan berarti pemborosan di mana-mana," tandas dia.

Untuk diketahui, PT Kereta Api Logistik bakal mengoperasi kereta api pelabuhan Priok pada pekan Maret 2016. Perusahaan menyampaikan, kini pembangunan mencapai 95 persen. Saat ini perusahaan sedang merapikan pembangunan kereta tersebut.

"Hari ini uji coba pemanfaatan bongkar muat di sini. Uji coba. Secara keseluruhan infrastruktur pendukung, kira-kira 95 persen. Kurang kecil-kecilah kayak lampu, kantor. Rencananya nama stasiunnya Stasiun JICT," kata Sugeng.

Perusahaan akan mengoperasikan 2 unit kereta api. Jadi, untuk pergi pulang menjadi 4 kereta api. Untuk muatannya (pergi pulang) mencapai 60 gerbong datar (GD) atau setara dengan 120 kontainer per hari. "1 gerbong datar isinya 2 Teus (kontainer)," ungkap dia. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini