Sukses

Top 3: Tanda Gaya Hidup Tak Sesuai Gaji Bikin Penasaran

Berikut tiga terpopuler di kanal bisnis mulai dari tanda gaya hidup tak sesuai gaji hingga perjuangan Indonesia gagalkan pajak tinggi sawit.

Liputan6.com, Jakarta - Berkeinginan mampu hidup lebih baik dari kondisi sekarang merupakan hal lumrah. Untuk alasan itulah orang-orang rela bekerja keras setiap harinya.

Akan tetapi banyak di antara orang-orang tersebut yang justru terlalu terlena dengan hidup serba glamor. Parahnya lagi, gaya hidup itu pun akhirnya melebihi kemampuan finansial yang dimiliki.

Mengutip Business Insider, Jumat 19 Februari 2016, ada sejumlah tanda-tanda yang harus dicermati apa bila gaya hidup Anda sudah melampaui kemampuan yang ada. Artikel lima tanda gaya hidup tak sesuai gaji telah menyita perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com menjelang akhir pekan ini.

Penasaran dengan artikel lain di kanal bisnis yang menyita perhatian pembaca? Berikut tiga artikel terpopuler yang dirangkum pada Sabtu (20/2/2016):

1. 5 Tanda Gaya Hidup Tak Sesuai Gaji

Berkeinginan mampu hidup lebih baik dari kondisi sekarang merupakan hal lumrah. Untuk alasan itulah orang-orang rela bekerja keras setiap harinya.

Akan tetapi banyak di antara orang-orang tersebut yang justru terlalu terlena dengan hidup serba glamor. Parahnya lagi, gaya hidup itu pun akhirnya melebihi kemampuan finansial yang dimiliki.
Mengutip Business Insider, Jumat 19 Februari 2016 berikut tanda-tanda yang harus dicermati apabila gaya hidup Anda sudah melampaui kemampuan yang ada. Selengkapnya baca di sini

2. Kembangkan Bandara Soetta, AP II Dapat Pinjaman Rp 2,1 Triliun

PT Angkasa Pura II (Persero) menandatangani ‎fasilitas sindikasi dari tiga bank BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT AP II Budi Karya menjelaskan, pinjaman itu dilakukan untuk memfasilitasi pengembangan Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Cengkareng Banten. Adapun fasilitas sindikasi ini senilai Rp 2,1 triliun.

"Penggunaannya diantaranya untuk terminal 3, ini pokoknya konsentrasi untuk Jakarta (Soetta)," kata Budi Karya di Bandung‎, Jumat 19 Februari 2016.
‎

Dikatakan Budi, dalam pengembangan beberapa bandara, AP II selama ini memang masih mengandalkan fasilitas pinjaman dari dalam negeri. Mulai dari perbankan, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), kredit sindikasi dan obligasi. Selengkapnya baca di sini

3. Perjuangan RI Gagalkan Prancis Terapkan Pajak Tinggi Sawit

Ekspor kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia kerap terganjal aturan pajak tinggi dari negara lain. Salah satunya pemerintah Prancis yang berencana menerapkan pajak super bagi produk sawit mulai 2017.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Bayu Krisnamurthi mengatakan, Indonesia sedang terbelit masalah pajak progresif dari pemerintah Prancis. Itu karena ekspor CPO yang selama ini menjadi andalan Indonesia bakal terganggu dengan kebijakan pajak tersebut.  Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.