Sukses

Begini Cara Menko Rizal Angkat Kesejahteraan Nelayan RI

Pemerintah mulai memikirkan nasib para nelayan yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai Negara Maritim. Selain fokus pada sektor kelautan dan perikanan, pemerintah pun mulai memikirkan nasib para nelayan yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional. 
 
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengungkapkan, pemerintah telah menutup ruang gerak nelayan tangkap asing demi menyejahterakan nelayan lokal. Kini nelayan lokal diharapkan bisa menjadi 'Raja' di laut Indonesia setelah sekian lama terjajah asing.
 
"Dulu banyak kapal bendera Indonesia, tapi pemiliknya asing, kapten dan crew-nya asing. Sekarang kita tutup buat asing, sehingga jadi kesempatan bagi nelayan lokal," ujar dia di Jakarta, Senin (22/2/2016). 
 
Lebih jauh Rizal menjelaskan, pemerintah akan membangun 3.500 kapal berbobot 30 ton dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Kapal tersebut, akan disalurkan ke koperasi nelayan yang beranggotakan minimum 20 orang. 
 
"Kita akan bagi secara bertahap, supaya yang menangkap ikan nelayan lokal. Kita tidak kasih kesempatan buat asing, kecuali masuk di industri perikanan," tegas dia. 
Ia menambahkan, kapal-kapal tersebut nantinya akan diberikan beserta sertifikat sehingga memudahkan nelayan mendapatkan akses kredit perbankan, seperti untuk modal kerja.
 
Memang, selama ini nelayan membutuhkan uang cukup besar ketika melaut berhari-hari bahkan berbulan-bulan. 
 
"Waktu saya ke Sibolga, saya ajak 4 bank besar, mereka menyalurkan kredit ke nelayan ada yang Rp 15 juta, Rp 30 juta, Rp 75 juta sampai paling banyak Rp 400 juta," terang Rizal. 
 
Selain itu, pemerintah juga berencana menjangkau nelayan lokal dengan produk asuransi dengan jaminan pertanggungan yang bisa membantu nelayan. Premi asuransi yang ditawarkan sangat murah.    
 
"Mula-mula kita beri gratis supaya mereka nantinya terbiasa membeli premi sendiri. Karena preminya lebih murah dari sebungkus rokok," papar dia. 
 
Dengan asuransi tersebut, kata Rizal, akan melindungi diri nelayan dari kecelakaan karena ada plafon jaminan. Ia berharap, sebanyak 16 juta nelayan dapat memiliki produk asuransi. 
 
"Kalau dia celaka, biaya perawatan dijamin BPJS, keluarga diberikan beasiswa. Jika meninggal, keluarganya mendapat santunan Rp 36 juta. Jadi saya ingin 16 juta nelayan ter-cover asuransi," pungkas dia. (Fik/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.