Sukses

Pemerintah Susun Insentif untuk Kembangkan Mobil Listrik

Investor asal Korea Selatan menyatakan minatnya mengembangkan industri otomotif, khususnya mobil listrik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan mobil listrik di Indonesia. Saat ini, Kementerian perindustrian bersama dengan beberapa pihak sedang menyusun insentif supaya pengembangan mobil listrik menarik untuk direalisasikan.

"Insentifnya belum tahu apa. Nanti tergantung perkembangan setelah FGD beberapa kali, kita coba susun rancangannya," kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kemenperin, I Gusti Putu Suryawirawan kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (28/2/2016).

Wacana mobil listrik bukanlah hal yang baru. Wacana tersebut telah muncul sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun memang perkembangannya sangat lambat. 

Gusti mengatakan, pemerintah sendiri sebenarnya telah memberikan insentif untuk pengembangan mobil listrik tersebut. "Sudah lama pemerintah mendorong dengan memberikan insentif PPnBM nol persen bagi kendaraan yang zero emission," ujarnya.

Pengembangan mobil listrik bukanlah hal yang mustahil. Dia mengatakan, hal tersebut juga komitmen Indonesian terhadap kelestarian alam. "Pengembangan industri mobil listrik adalah suatu keniscayaan di era penurunan emisi saat ini," tuturnya.

Sebelumnya, Investor asal Korea Selatan menyatakan minatnya mengembangkan industri otomotif, khususnya mobil listrik di Indonesia. Indonesia dinilai menjadi pasar potensial untuk produk mobil jenis ini.

Chairman Busan Indonesia Center sekaligus President of Daegu University of Foreign Studies Kim Soo-II mengungkapkan adanya keinginan investor Korea Selatan untuk memproduksi mobil listrik ini. Mereka melihat pangsa pasar otomotif di Indonesia sangat besar. Selain itu, selama ini industri mobil listrik di dalam negeri juga belum dikembangkan secara serius.

"Industri mobil listrik dan komponennya di Korea terus marak. Kami ingin tahu lebih jauh peluang di sini, termasuk bekerja sama dengan pengusaha Indonesia," ujarnya. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.