Sukses

Langkah RI Menuju Pemerintahan Berbasis Telepon Genggam

Kementerian PAN-RB sedang mendorong pemanfaatan e-government dalam tata kelola pemerintahan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) sedang mendorong pemanfaatan e-government dalam tata kelola pemerintah. Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi mengatakan, hal tersebut ditandai oleh hadirnya pusat kerjasama e-government‎ yang merupakan kerjasama antara Pemerintah RI dan Korea Selatan.

Yuddy mengatakan, pemanfaatan e-government untuk mendorong pemerintah yang efisien. Itu juga untuk mengejar Dubai yang kini telah memanfaatkan telepon genggam dalam pemerintah.

"Bahkan di Dubai, dia sudah mau naik era mobile government, e-government sudah hampir tamat. ‎Nanti pengendalian cukup dengan HP (handphone) kami baru dari sana minggu kemarin. Jadi pemerintah bisa instruksi dari HP, masyarakat bisa kritik pemerintah pakai HP, pemerintah di tangan anda.Next kita ke sana tapi kita proses baru mulai dengan e-government," kata dia,Jakarta, Rabu (2/3/2016).

Yuddy mengatakan, pemerintah sendiri telah mendorong e-government dengan adanya e-budgeting. Dengan begitu, masyarakat bisa mengakses anggaran dari pemerintah.

Adapula e-procurement, dengan itu masyarakat juga bisa memantau langsung pengadaan barang yang dilakukan oleh pemerintah.

Yuddy mengatakan, banyak manfaat yang bisa diambil dari pemanfaatan e-government. Antara lain, menurunkan tingkat penyalahgunaan anggaran yang kemudian berkorelasi dengan penyalahgunaan wewenang di pemerintah.

Kemudian, pemerintahan akan berjalan dengan efektif karena kinerjanya lebih cepat dan data terdokumentasi dengan baik. Selain itu, mendorong sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik di pemerintah.

‎"Dengan e-government nanti tata kelola pemerintah akan lebih berkualitas, transparan, efisien. Dampaknya nggak terlalu banyak orang, nggak ada cerita SDM nganggur, terus malas-malasan. Orang-orangnya dengan tingkat kompetensi tinggi," tutupnya. (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.