Sukses

Hari Raya Nyepi, Garuda Indonesia Stop 54 Penerbangan di Bali

Perayaan Nyepi di Bali menjadi suatu hal yang patut dihormati, salah satunya industri penerbangan

Liputan6.com, Jakarta Garuda Indonesia hari ini tidak mengoperasikan penerbangan menuju atau keberangkatan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapkan tal terbangnya pesawat dari bandara tersebut dikarenakan Bandara ‎I Gusti Ngurahrai ditutup selama 24 jam terkait perayaan Nyepi yang dilakukan warga Bali.

"Semua sudah direncanakan dari awal, kalau Nyepi itu hal yang biasa kok," kata Arif saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (9/3/2016).

 

Sementara itu Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia Benny S Butarbutar mengungkapkan setidaknya total ada 54 penerbangan‎ Garuda Indonesia setiap harinya baik dari Bandara I Gusti Ngurah Rai atau pun yang menuju bandara.

Dari 54 penerbangan tersebut, dikatakan Benny setidaknya 14 penerbangan di antaranya rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ke Bali.

Tak hanya itu, Benny menambahkan apa yang dilakukan Garuda tersebut jika dilakukan oleh anak usahanya, Citilink Indonesia. Hanya saja, frekuensi penerbangannya lebih sedikit, total 13 penerbangan dari dan ke Bali. Dari 13 penerbangan tersebut 1 di antaranya penerbangan internasional.

‎"Garuda dan Citilink tidak melakukan penjualan di hari raya suci umat Hindu di Bali tersebut dan sudah rutin terjadi setiap tahun," papar Benny.

Seperti diketahui, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sebagai salah satu bandara tersibuk di tanah air itu berhenti beroperasi mulai hari ini pukul 06.00 WITA hingga Kamis 10 Maret 2016 pukul 06.00 WITA.

Penutupan bandara tersebut telah diinformasikan kepada seluruh pelaku penerbangan di dunia dengan dikeluarkannya surat peringatan kepada pelaku penerbangan atau Notice to Airmen bernomor A-0087/16 yang dipublikasikan sejak 15 Januari 2016. Notam diterbitkan oleh AirNav Indonesia bekerja sama dengan Angkasa Pura Ngurah Rai.

Selama 24 jam penutupan bandara itu, sebanyak 387 jadwal penerbangan reguler tidak beroperasi. Terdiri dari 229 penerbangan domestik dan 158 penerbangan internasional.

Meski ditutup 24 jam baik penerbangan reguler maupun carter, namun pengelola tetap menyiapkan 218 petugas operasional di bandara itu untuk berjaga selama masa penutupan. Termasuk mengantisipasi adanya penerbangan darurat mengingat bandara itu merupakan bandara alternatif. (Yas/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.