Sukses

Menaker: Bonus Demografi Jadi Peluang Sekaligus Tantangan buat RI

Indonesia memiliki bonus demografi di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia muda dan lanjut usia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengajak generasi muda Indonesia untuk meningkatkan daya saing. Hal ini diperlukan agar mampu memenangkan kompetisi di dunia kerja serta mampu berkontribusi dalam membangun bangsa.

Dalam acara Inspirato yang digelar Liputan6.com, Hanif mengatakan saat ini Indonesia tengah masuk dalam masa bonus demografi. Di mana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dibandingkan usia muda dan lanjut usia. Hasil proyeksi penduduk pada 2010-2035 menunjukkan, Indonesia kini memasuki era bonus demografi yang  puncaknya diperkirakan terjadi pada 2028-2030.

"Angkatan kerja usia produktif setiap tahun naik. Bahkan nanti Indonesia akan didominasi anak muda. Oleh karena itu, anak muda harus memiliki daya saing agar tidak menjadi beban bangsa," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/3/2016).


Menurut dia, kehadiran bonus demografi menjadi suatu peluang sekaligus tantangan yang harus dikelola secara baik agar memberikan keuntungan maksimal di masa mendatang.

Sementara di bidang ketenagakerjaan, bonus demografi harus dimanfaatkan secara optimal melalui peningkatan kualitas SDM, penyiapan tenaga kerja dan strategi pembangunan kependudukan.

"Bonus demografi menghadirkan peluang sekaligus tantangan. Oleh karena itu angkatan kerja muda harus memiliki dan memperkuat karakter diri, skill (keterampilan kerja) dan dilengkapi dengan daya inovasi dan kreatifitas yang baik," jelas dia.

Hanif mengungkapkan, tantangan utama yang harus menjadi perhatian jangka menengah dan panjang yaitu pembangunan SDM berkualitas. Oleh karena itu, masalah kependudukan dan peningkatan kualitas SDM menjadi salah satu fokus utama kerja pemerintah saat ini.

"Agar bonus itu juga menjadi peluang yang menguntungkan di Indonesia, diperlukan upaya serius semua pihak terutama yang menyangkut peningkatan kualitas SDM, penyiapan tenaga kerja berkualitas dan pembangunan kependudukan," jelas dia.

Meski demikian, dengan beragam upaya yang telah dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM, Hanif optimistis tenaga kerja Indonesia dapat bersaing dengan para pencari kerja dari yang berasal dari luar negeri, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang telah berlangsung.

"Pemerintah akan terus mendukung upaya-upaya pengembangan SDM, khususnya tenaga kerja muda, agar mampu mencapai keterampilan dan kompetensi kerja sesuai dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja global," pungkasnya. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.