Sukses

Pencabutan Subsidi Solar Dorong Hemat Anggaran Rp 16 Triliun

Menteri ESDM Sudirman Said melapor ke DPR untuk mencabut subsidi solar Rp 1.000 per liter.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap menyodorkan usulan pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar sebesar Rp 1.000 per liter kepada DPR RI. Negara akan menghemat sampai Rp 16 triliun dari kebijakan tersebut.

Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkapkan, pihaknya akan mengusulkan pencabutan subsidi Solar. Ide tersebut sangat tepat ketika harga minyak dunia sedang anjlok.

"Mumpung harga rendah, kita usulkan penggeseran subsidi. Subsidi Solar bisa hilang seluruhnya atau sebagian," tegas Sudirman saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Usulan tersebut, sambungnya, akan disampaikan dan perlu mendapat persetujuan Komisi VII serta Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (RAPBN-P) 2016.  

"Ini proposal kita, persetujuan Komisi VII dan Banggar. Pas bahas APBN-P," ujar Sudirman.

Sudirman menuturkan, penghapusan subsidi Solar sebesar Rp 1.000 per liter akan menghemat anggaran negara sekitar Rp 15 triliun-Rp 16 triliun. Dana tersebut dapat dialihkan untuk kegiatan produktif, seperti program kesejahteraan masyarakat.

"Kita bisa alihkan ke sektor produktif penghematan Rp 15 triliun-Rp 16 triliun. Karena subsidi banyak digeser ke kesehatan, pendidikan, infrastruktur, bangun waduk, jalan, dan sebagainya. Ini akan mempercepat program kesejahteraan rakyat," ujar dia. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini