Sukses

Berapa Idealnya Harga BBM Turun Versi Pertamina?

Menteri ESDM Sudirman Said memastikan harga BBM jenis Premium dan Solar bakal turun kurang dari Rp 1.000 per 1 April.

Liputan6.com, Manado - PT Pertamina (Persero) menginginkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar subsidi tidak terlalu besar. Hal ini untuk meringankan masyarakat.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan penurunan harga ‎Premium dan Solar untuk periode April mendatang idealnya sekitar Rp 200-400 per liter.

"Harga BBM turun, tapi kami mengusulkan jangan terlalu jauh turunnya," kata Bambang, di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (27/3/2016).

Menurut Bambang, nominal penurunan harga yang tidak besar dapat meringankan masyarakat untuk periode perubahan harga pada tiga bulan berikutnya ya‎ng jatuh pada Juli 2016. Itu karena harga minyak dunia telah mengalami kenaikan, maka diperkirakan harga BBM akan naik pada periode tersebut.


Bambang menambahkan jika harga BBM pada periode tersebut naik, maka ‎akan memberatkan masyarakat karena bersamaan dengan momentum puasa, Lebaran, dan pergantian tahun ajaran baru.

"Periode tiga bulan, kalau 1 April turun terlalu jauh, sementara harga minyak naik. Kalau kemarin US$ 30 per barel, dulu sempat US$ 29 per barel, sekarang US$ 41 per barel," dia menjelaskan.

Bambang mengungkapkan apabila penurunan harga Premium dan Solar tidak terlalu besar, Pertamina siap tidak menaikkan harga BBM pada Juli agar masyarakat tidak terbebani dan harga BBM tetap stabil.

"Jadi yang diperlukan masyarakat itu adalah stabilitas. Toh, kalau turun masyarakat enggak menikmati. Apa harga barang pokok turun, harga angkutan umum turun?" ujar Bambang.

Menteri ESDM Sudirman Said memastikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar bakal turun kurang dari Rp 1.000 per liter per 1 April 2016. Penyesuaian tersebut sejalan dengan harga minyak dunia yang melemah.

"Penurunannya tidak sampai 1.000 per liter. Nanti hari Senin atau Selasa depan. Kalau dibocorin sekarang, tidak akan ketemu lagi," ujar dia pekan lalu. (Pew/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.