Sukses

Kebijakan The Fed Tekan Harga Emas

Data ekonomi AS membaik juga mendorong spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral sehingga bebani harga emas.

Liputan6.com, London - Harga emas tertekan pada perdagangan awal pekan ini setelah laporan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menguat mendorong sentimen di bursa saham. Selain itu, kenaikan suku bunga bank sentral AS juga membayangi harga emas.

Harga emas turun 0,5 persen ke level US$ 1.216 per ounce. Sementara itu, harga emas AS untuk pengiriman Juni merosot 0,3 persen menjadi US$ 1.219 per ounce.

Harga emas di pasar spot cenderung menguat selama kuartal I 2016. Spekulasi bank sentral AS tidak terburu-buru menaikkan suku bunga memberikan sentimen positif ke pasar.

Akan tetapi, pernyataan sejumlah pejabat bank sentral AS yang mendukung kenaikan suku bunga membuat harga emas berbalik arah.

"Pergerakan harga emas dipengaruhi data ekonomi AS yang menguat. Ini akan memiliki arti untuk keputusan bank sentral AS soal suku bunga," ujar Analis Commerzbank Daniel Briesemann seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (5/4/2016).

Data ekonomi AS pada Jumat pekan lalu menunjukkan kalau data tenaga kerja non sektor pertanian naik 215 ribu pada Maret 2016, dan ini melebihi harapan pasar sekitar 205 ribu.

Akan tetapi, data ekonomi AS pada awal pekan ini menunjukkan kalau data pemesanan produk AS turun pada Februari. Ditambah realisasi belanja untuk bisnis juga melemah.

Kepala Riset TD Securities, Bart Melek menilai, pelaku pasar berusaha membaca sinyal hasil pertemuan bank sentral AS. Kemungkinan ada dukungan untuk menaikkan suku bunga. Hasil pertemuan bank sentral AS pada Maret 2016 akan rilis pada Rabu pekan ini. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Laman ini berisi mengenai informasi seputar harga emas terbaru. Harga emas ini terus diperbarui setiap harinya.

    Harga Emas