Sukses

5 Mitos Mengenai Jet Pribadi

Faktanya, jet pribadi bisa jadi bukan milik perorangan, melainkan jet sewaan.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki barang mewah tentu menjadi impian banyak orang. Jet pribadi adalah satu dari sekian banyak barang mewah yang eksklusif. Tentunya Anda tidak perlu repot berlibur antar negara.

Namun, Anda perlu ketahui faktanya, jet pribadi bisa jadi bukan milik perorangan, melainkan jet sewaan. Bila Anda pernah melihat pesawat jet melintas, bisa jadi pesawat tersebut bukan ditumpangi selebritas kaya raya, melainkan pekerja yang sedang melakukan perjalanan bisnis.

Tentu banyak pertanyaan mengenai fasilitas jet pribadi. Melansir dari USA Today, Senin  (11/4/2016) berikut adalah lima mitos yang perlu Anda ketahui soal jet pribadi.

1. Untuk terbang dengan jet pribadi, Anda harus jadi miliarder

Bila ingin menaiki jet pribadi, Anda bisa menyewanya. Menurut pemimpin Jet Advisors, Kevin O’Leary, biaya sewa jet pribadi paling kecil adalah US$ 6.000 atau setara Rp 78,94 juta (estimasi kurs 13.157 per dollar AS).

Biaya sewa umumnya adalah US$ 3.000 atau sekitar Rp 39,47 juta per jam, dengan minimal waktu penyewaan dua jam per hari. Hal tersebut memungkinkan penumpang untuk terbang dari New York sampai Washington DC, lalu kembali lagi di hari yang sama sehingga total US$ 6.000.

Selain itu, biaya setiap penerbangan relatif tergantung penerbangan swasta pilihan Anda.

2. Jika cuaca buruk maka jet pribadi tidak akan terbang, sama seperti pesawat lainnya.

Pemimpin dan Chief Operating Officer dari Avjet, Mark H. Lefever mengatakan jet pribadi memiliki kemampuan untuk mendarat di banyak bandara dari pada maskapai komersial.

Hal ini memungkinkan pilot untuk mengubah dan mengatur rencana penerbangan yang dia inginkan. Oleh karena itu, pesawat jet bisa memilih untuk tetap berangkat, atau memilih bandara lain untuk transit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cuaca

3. Jet pribadi tidak seaman maskapai penerbangan.

Bila berbicara statistik, Lafever mengatakan, dalam 15 tahun terakhir korban jiwa penumpang lebih banyak terjadi di maskapai penerbangan dibanding jet sewaan maupun pribadi.

Namun, kedua jenis pesawat bisa dikatakan sangat aman karena benar-benar mengutamakan keselamatan.

4. Meski menggunakan jet pribadi, Anda tetap harus mematuhi TSA

Bila menggunakan jet pribadi, maka Anda dapat melewati batas keamanan. Anda tidak akan menemukan detektor logam atau scanner tubuh. O'Leary mengatakan TSA (Transportation Security Administration) sering kali tidak diperlukan.

Para pilot dapat memeriksa ID dari penumpang. Bila tidak sama, maka Anda akan digiring kembali ke pintu masuk bandara.

5. Maskapai komersial terbang lebih cepat dibandingkan jet pribadi

Kenyataannya, jet pribadi terbang lebih cepat dan jalur penerbangannya di atas maskapai komersial. Masalah cuaca dan turbulensi sering terjadi. Kecepatan jet tergantung pada modelnya.

O’Leary mengatakan, beberapa jet pribadi memiliki kemampuan untuk terbang di atas cuaca hingga 51.000 kaki dan mendekati kecepatan suara. (Shabrina Aulia Rahmah/Ahm)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini