Sukses

Top 3: Negara dengan Konsumsi Air Minum Botol Terbanyak di Dunia

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis yang dirangkum pada Rabu 6 April 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Data yang dikeluarkan Beverage Marketing Corporation and International Bottled Water Association mengungkap, terdapat beberapa negara di dunia yang mengkonsumsi air minum botolan dalam jumlah yang besar.

Populasi yang besar membuat negara tersebut membutuhkan air bersih terutama air minum dalam jumlah yang besar. Satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan air tersebut ke dalam botol.

Artikel tujuh negara dengan konsumsi air minum botol terbanyak di dunia telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com.

Tak hanya itu, bos Pertamina rutin minta surat miskin demi bisa sekolah juga telah menyita perhatian pembaca. Ingin tahu artikel mana saja yang telah menyedot perhatian pembaca? Berikut rangkuman tiga artikel terpopuler seperti ditulis Rabu (6/4/2016).

1. 7 Negara dengan Konsumsi Air Minum Botol Terbanyak di Dunia

Data yang dikeluarkan Beverage Marketing Corporation and International Bottled Water Association mengungkap, terdapat beberapa negara di dunia yang mengkonsumsi air minum botolan dalam jumlah yang besar.

Populasi yang besar membuat negara tersebut membutuhkan air bersih terutama air minum dalam jumlah yang besar. Satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan air tersebut ke dalam botol. Selengkapnya baca di sini

2. Bos Pertamina Rutin Minta Surat Miskin Demi Bisa Sekolah

Di balik kesuksesannya memimpin PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto ternyata pernah menjalani masa lalu yang sulit. Lahir dari keluarga kurang mampu, Dwi kecil selalu berurusan dengan surat miskin supaya bisa terus mengecap pendidikan hingga lulus menyabet gelar doktor di Universitas Indonesia (UI)

"Namanya dari keluarga yang ekonominya kurang mampu, setiap tahun harus urus surat izin miskin agar dapat potongan 50 persen iuran sekolah. Saat masuk kuliah pun, saya harus dapat beasiswa, dan itu bisa," kata dia saat menjadi pembicara di Inspirato Liputan6.com.

Meski hidup susah, tekadnya untuk terus bersekolah sangat besar. Pria kelahiran Surabaya, 10 November 1955 itu membuktikan dirinya mampu menembus universitas bergengsi, Institut Teknologi Surabaya (ITS) di tanah kelahirannya. Berkat beasiswa, Dwi meraih gelar insinyur dari jurusan Teknik Kimia ITS. Selengkapnya baca di sini

3. Harga Minyak Melonjak Jelang Penutupan Perdagangan

Harga minyak Amerika Serikat (AS) dan dunia mampu menguat di detik-detik terakhir jelang penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Penurunan yang cukup dalam menjadi salah satu alasan reli yang terjadi pada harga minyak.

Mengutip Wall Street Journal, Rabu 6 April 2016, minyak light sweet yang menjadi patokan harga minyak di AS melonjak 0,5 persen dan berakhir pada level US$ 35,89 di New York Mercantile Exchange.

Sepanjang perdagangan harga minyak AS dalam tekanan namun jelang penutupan mampu reli. Sedangkan harga minyak Brent yang merupakan patokan global naik 0,5 persen ke US$ 37,87 per barel di ICE Futures Europe. Selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini