Sukses

Cara PLN Cukupi Pasokan Listrik Kota Palu

PT PLN (Persero) Area Palu melakukan percepatan pemulihan pasokan listrik di kota Palu dan sekitarnya

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Area Palu melakukan percepatan pemulihan pasokan listrik di kota Palu dan sekitarnya. Salah satu caranya yaitu dengan memastikan proses penambahan suplai listrik dari beroperasinya unit 3 dan unit 4 PLTU Mpanau.

General Manager PLN Suluttenggo, Baringin Nababan mengatakan, ‎dalam kondisi normal, pasokan listrik yang dibutuhkan oleh pelanggan PLN di area ini dapat dipenuhi dari beberapa Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) tersebar baik yang dimiliki dan dioperasikan oleh PLN maupun sewa. Suplai listrik juga didapatkan dari Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau serta suplai listrik dari Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana di Poso.

‎"Saat ini beban puncak sistem kelistrikan Kota Palu mencapai sekitar 70 MW pada siang hari dan 80 MW pada malam hari," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (9/4/2016).

 

Namun beberapa waktu terakhir ini, lanjut Baringin, pasokan listrik pada sistem Palu mengalami kendala karena kurangnya suplai beberapa unit PLTD. Hal ini baik disebabkan oleh menurunnya kemampuan pembangkit (derating) maupun gangguan operasional yang membutuhkan waktu untuk kegiatan perbaikannya.

Selain itu, juga dikarenakan mundurnya waktu penyelesaian pekerjaan jaringan transmisi 150 kV dari arah Gardu Induk (GI) Sidera ke GI Silae dan GI Talise. Kondisi ini menyebabkan kota Palu dan sekitarnya sedang mengalami defisit daya sebesar 20 MW.

"Suplai listrik di Kota Palu dan beberapa kota di sekitarnya saat ini memang masih mengalami defisit daya yang mengharuskan kami untuk menempuh langkah berupa pengaturan beban sehingga suplai listrik kepada pelanggan disesuaikan dengan kemampuan pembangkit yang beroperasi" jelas dia.

Guna mempercepat pemulihan pasokan listrik di area tersebut, PLN akan memastikan proses penambahan suplai listrik dari beroperasinya unit 3 dan unit 4 PLTU Mpanau yang berkapasitas 2x18 MW. Selain itu, PLN juga mengupayakan jaringan transmisi yang menghubungkan antara GI Talise dengan GI Silae dapat segera beroperasi. Dengan demikian, suplai listrik yang bersumber dari PLTA Sulewana Poso bisa berjalan optimal.‎

PLTU Mpanau, lanjutnya, saat ini memiliki daya mampu 2x15 MW, yang berasal unit 1 dan unit 2 yang telah beroperasi sebelumnya dan direncanakan penambahan daya sebesar 2x18 MW melalui Unit 3 dan Unit 4 yang diharapkan beroperasi pada pertengahan April 2016.

"Sehingga akan sangat membantu PLN dalam mengatasi defisit suplai daya listrik pembangkit yang terjadi selama ini," katanya.

Namun untuk proses penambahan daya pembangkit dari unit 3 dan unit 4 tersebut, pihak pengelola PLTU Mpanau memerlukan pekerjaan instalasi penyambungan kabel dan power serta pemipaan. Hal ini menyebabkan unit 1 dan unit 2 PLTU Mpanau harus berhenti beroperasi (shut down) selama kurang lebih 5 hari, mulai 9 hingga 13 April 2016.

Kondisi ini menyebabkan turunnya daya pasok listrik dari pembangkit yang ada, sehingga perlu dilakukan pengurangan beban atau pemadaman bergilir di sisi pelanggan. Pemadaman pada 9 April hingga 22 April akan dibagi 4 sesi dalam 1 hari. Masing-masing wilayah (penyulang/feeder) akan mengalami 2 kali pemadaman dalam sehari. Unit 2 akan kembali beroperasi pada 13 April sedangkan Unit 1 akan beroperasi pada 23 April 2016 sehingga kondisi kelistrikan akan kembali normal seperti semula.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.