Sukses

Menteri Susi Berantas Pencuri Ikan, Nelayan Semringah

Perang terhadap pencurian ikan oleh kapal asing menjadi momen untuk membangkitkan industri perikanan Indonesia.

Liputan6.com, Banyuwangi- Langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen perang terhadap pencurian ikan oleh kapal asing berdampak bagi laut Indonesia. Salah satunya jumlah tangkapan ikan berlimpah.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menuturkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menenggelamkan dan membakar lebih dari 160 kapal yang melakukan pencurian ikan di laut Indonesia.

Langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Rizal menilai kontroversial tetapi berdampak sangat positif.

"Total lebih dari 160 kapal yang dibakar dan ditenggelamkan, kapal-kapal yang mencuri di perairan kita. Memang tindakan ini kontroversial tapi manfaatnya sangat positif. Nelayan kita bisa menangkap ikan lebih banyak. Di Sumatera naik 100 persen," ujar Rizal, Sabtu (9/4/2016).

Ia mengakui, kebijakan itu juga berdampak terhadap penurunan harga lantaran jumlah ikan melimpah. Namun Rizal menilai hal itu hanya masalah transisi. Karena langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia.

"Selama ini banyak negara tetangga kita memiliki industri perikanan dan ikan curian di Indonesia. Sekarang mereka bangkrut, tidak ada lagi ikannya," ujar Rizal.

Melihat kondisi itu, Rizal mengatakan saat ini momen bagi Indonesia untuk membangun industri perikanan. Dengan sumber daya laut melimpah pemerintah perlu memberikan kebijakan mendukung industri kelautan dan perikanan.

"Pemerintah membuat kebijakan yang memberikan intensif bagi pengusaha untuk bangun industri perikanan," kata dia.

Ia mengatakan ada sejumlah langkah akan dilakukan untuk mendukung industri perikanan. Pertama, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan memberikan alat tangkap ikan. Kedua, pemerintah memesan 3.500 kapal yang akan dibagi ke koperasi ke seluruh Indonesia.

"Minimum anggota koperasinya 20 orang, daftar ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kapalnya merupakan kapal fiber. Nelayan harus dididik agar dapat pakai kapal fiber karena biasa memakai kapal kayu," kata Rizal.

Ketiga, Rizal menuturkan akan ada pembukaan beberapa pelabuhan lagi untuk ekspor langsung sehingga membantu harga ikan.

"Selama ini hanya ada beberapa pelabuhan yang boleh ekspor ikan ke luar negeri. Kami sudah bahas, kami akan buka beberapa pelabuhan lagi, supaya bisa ekspor langsung membantu harga ikan, dan membantu nelayan agar jualannya, bagus," kata Rizal.

Selain itu, Rizal juga meminta agar semua kapal didaftar ulang mengingat ada banyak pengusaha kapal yang mengelabui agar mendapatkan subsidi.

Pihaknya telah meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Perhubungan bersama-sama melakukan kemudahan izin agar izin kapal yang beroperasi dapat selesai cepat. Rizal menambahkan, kapal juga akan diberi sertifikat sebagai jaminan ke bank untuk modal kerja.

"Ada masalah di soal perizinan. Di masa lalu banyak pengusaha kapal ikan yang ngibul. Berat kapalnya dikurangi supaya bayar macam-macam, murah, dan pakai solar subsidi. Kami minta semua kapal didaftar ulang supaya tidak ngibul dan memakai solar yang disubsidi," ujar Rizal. (Dirsa P/Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini