Sukses

PLN Perkuat Pasokan Listrik di Jakarta

PLN telah mengoperasikan tiga gardu induk 150 kilo volt di kawasan Tangerang untuk suplai daerah Jawa bagian barat termasuk Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil memperbesar daya Gardu Induk 150 kilo Volt Gas Insulation Switchgear (GIS) Pantai Indah Kapuk (PIK) dengan kapasitas trafo daya 2x60 mega Volt Ampere (MVA), sehingga dapat memperkuat kelistrikan Jakarta.

Manajer Senior Public Relations PLN, Agung Murdifi mengatakan sistem kelistrikan Jakarta secara umum akan semakin andal dengan berhasil meningkatkan kapasitas (energize) GIS PIK

"Tentunya kesiapan dan ketersediaan daya untuk pertambahan beban pelanggan eksisting dan pelanggan baru di wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat terpenuhi," kata Agung, di Jakarta, Minggu (10/4/2016).

Agung mengungkapkan, sistem kelistrikan mempunyai alternatif manuver yang lebih fleksibel dengan GIS jika terjadi gangguan dengan kualitas tegangan yang lebih baik.

Sebelumnya, PLN telah mengoperasikan tiga Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) di kawasan Millenium Tangerang Banten untuk menyuplai daerah Jawa Bagian Barat termasuk Jakarta.

Selain GI Millenium, GIS Bintaro 150 kV yang terletak di kawasan Bintaro Jakarta Selatan sudah terlebih dahulu beroperasi, menyusul pengoperasian Interbus Transformer (IBT) 4 GITET Balaraja 1X500 MVA.

PLN menargetkan penyelesaian pembangunan 53 instalasi kelistrikanpada 2016, antara lain GI 150 kV dan GITET 500 kV.

PLN terus membangun gardu sebagai program prioritas untuk mengimbangi meningkatnya kebutuhan listrik bagi industri dan pelanggan. Saat ini daya mampu total GI di DKI Jakarta sebesar 7375 mega Watt (MW).

Untuk kawasan kota seperti DKI Jakarta dengan 4 juta pelanggan lebih, tantangan terbesar pembangunan adalah pembebasan lahan. Namun PLN terus mengupayakan solusi agar permintaan listrik masyarakat terpenuhi.

Pemerintah melalui Perpres Nomor 4 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan secara jelas memberikan dukungan untuk peningkatan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik rakyat secara adil dan merata.

Pemerintah juga mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW dan jaringan transmisi sepanjang 46.000 kilometer.

"Salah satu cara menyikapi masalah tanah dengan menyalurkan listrik melalui kabel bawah tanah (underground cable)" tutur Agung. (Pew/Ahm)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.