Sukses

Jokowi: Orangtua Jangan Ajarkan Anak Beli Pulsa

Presiden Jokowi mengunjungi Brebes, Jawa Tengah, dalam rangka peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat, Senin (11/4/2016).

Liputan6.com, Brebes - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Brebes, Jawa Tengah, dalam rangka peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat pada Senin (11/4/2016) siang. Hadir dalam peluncuran tersebut para petani dan pelajar dari beberapa sekolahan di wilayah Brebes dan sekitarnya.

Dalam rangkaian acaranya, Presiden Jokowi berkenan untuk menyaksikan penyerahan simbolis beberapa tabungan pelajar oleh bank BUMN dan penyerahan sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) ke warga Brebes.

Saat memberikan arahan, Jokowi memanggil beberapa pelajar dan penerima sertifikat tanah yang sebelumnya sudah naik panggung untuk kembali naik panggung berdiri di sampingnya. "Coba, bawa tabungannya. Saya mau cek dulu berapa isinya," pinta Jokowi ke tiga pelajar yang mewakili ke depan.

"Uang tabungan ini untuk apa?" lanjutnya.

"Untuk mempersiapkan kelas 9," jawab salah satu siswa SMP.

Tak jauh beda, dua siswa lainnya juga menjawab tabungan itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Hanya saja, ketiga tabungan siswa itu nominalnya sama, yaitu Rp 100 ribu‎.

"Isi tabungan ini sama, Rp 100 ribu, menabung lebih banyak ya, jangan dipakai beli pulsa. Saya akan tambah masing-masing Rp 500 ribu," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi itu langsung mengundang perhatian para masyarakat yang hadir dalam acara itu. Mayoritas langsung memberikan tepuk tangan dan dibarengi para pelajar yang mengucapkan terima kasih kepada Jokowi.

"Tolong orangtua ajari anak-anaknya menabung, jangan diajari beli pulsa," ucapnya.

Kepada penerima sertifikat, Jokowi menanyakan biaya pemrosesan mendapatkan sertifikat tersebut. "Berapa biaya mengurus sertifikat tanah ini?" tanya Jokowi.

"Rp 1 juta Pak," jawab warga tersebut.

"Betul Pak Menteri (BPN)? Kok mahal bener," protes Jokowi.

Seperti diketahui, acara Sinergi Aksi ini di bawah koordinasi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Dengan diluncurkan program ini, Brebes menjadi salah satu kota percontohan dalam pengembangan ekonomi yang melibatkan seluruh stakeholder mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN dan swasta. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.