Sukses

RI Bakal Cetak Sejarah di Pertemuan IMF dan Bank Dunia

Rangkaian pertemuan musim semi Bank Dunia dan IMF akan dilakukan pada 12-18 April 2016 di AS.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro akan menghadiri rangkaian Pertemuan Musim Semi Bank Dunia dan Dana Moneter lnternasional (the IMF-World Bank Spring Meetings) di Washington D.C.‚ Amerika Serikat.
‎

Bambang mengatakan, pertemuan berlangsung 12 April-18 April 2016 tersebut akan dihadiri Dewan Gubernur anggota IMF dan Bank Dunia‎ yang umumnya dijabat oleh Menteri Keuangan atau Menteri Ekonomi dan Gubernur Bank Sentral.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh berbagai lembaga dan organisasi keuangan internasional lain, media massa, serta organisasi-organisasi non-pemerintah, akademisi dan juga sektor swasta.

"Kegiatan utama pada Spring Meetings adalah pertemuan Development Committee (DC) atau disebut juga Joint Ministerial Committee on the Boards of Governors of the Bank and the Fund on the Transfer of Real Resources to Developing Countries dan pertemuan International Monetary and Financial Committee (IMFC) pada 15-17 April," kata Bambang, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta , Rabu (11/4/2016).

 

Bambang menuturkan, kehadiran dirinya dalam spring meetings kali ini menjadi sangat penting, karena kapasitas sebagai Ketua Gubernur IMF seluruh dunia (Chair) Development Committee (DC).

Lantaran hal tersebut pertama kali dalam sejarah posisi Ketua DC dijabat oleh warga negara lndonesia yang dipilih berdasarkan kapasitas individual secara sangat selektif dari banyak kandidat dari negara-negara anggota.

"Masa jabatan posisi Ketua DC ini paling sedikit dua tahun dengan kemungkinan diperpanjang menjadi tiga tahun berdasarkan persetujuan Dewan Gubernur dari negara-negara anggota," tutur Bambang.

Bambang mengungkapkan,  Development Committee bertugas memberikan masukan dan pertimbangan kepada Dewan Gubernur Bank Dunia dan IMF mengenai isu-isu kritikal pembangunan dan mengenai ‎pengelolaan sumber daya keuangan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi di seluruh negara berkembang.

Dalam konteks kepentingan nasional, sebagai DC Chair, Indonesia memiliki kesempatan luas untuk mempengaruhi pembahasan agenda dan membantu terciptanya stabilitas ekonomi global dan menentukan arah kebijakan Bank Dunia dan IMF dalam mendukung pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.

Hal ini sejalan dengan semangat Pemerintah saat ini agar Indonesia mengambil peran aktif dalam mempengaruhi proses reformasi arsitektur keuangan global.
‎

"‎Menteri Keuangan RI memiliki peran sangat krusial dalam memimpin persidangan dan pembahasan agenda DC dan melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait," tutur Bambang. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini