Sukses

Dugaan BI soal Uang Palsu Terdapat di ATM

Bank Indonesia menilai ada beberapa kemungkinan penyebab ada uang palsu di mesin ATM, salah satunya keteledoran bank.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Jambi tengah melakukan investigasi terkait ditemukannya uang palsu dalam ATM Bank Jambi.‎ Ini menjadi kejadian pertama di sana.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jambi V. Carlusa mengungkapkan ada beberapa kemungkinan terkait penyebab ada uang palsu di mesin ATM itu. Pertama, menurut Carlusa, penyebabnya adalah keteledoran dari Bank Jambi.

"Jadi petugas bank yang lalai, tidak melakukan pengecekan uang sebelum diberikan ke pihak ketiga sebagai pihak penyedia jasa pengisian uang ke mesin ATM," kata Carlusa saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (15/4/2016).

Ia menjelaskan, sebelum lembaran uang masuk ke ATM, petugas bank harus memilah uang tersebut. Jika kondisi kurang layak, bahkan ada uang palsu, seharusnya uang tersebut tidak diedarkan.

 

Kedua, analisa dari BI yaitu uang palsu bisa ada di mesin ATM karena kurang bertanggung jawabnya pihak ketiga sebagai penyedia jasa pengisian uang di mesin ATM. "Jadi petugasnya yang bermain di sini, tapi ini baru kemungkinan ya," ujar dia.

Analisa ke tiga, Bank Indonesia (BI) menduga adanya etikat tidak baik dari nasabah itu sendiri. Carlusa menuturkan, ada tujuan-tujuan tertentu dari nasabah, misalnya ingin menjatuhkan nama baik Bank Jambi.

"Jadi terus pura-pura ambil, lalu berbicara ke publik soal uang palsu itu, lagian dia juga lapor 3 hari setelah mengambil uang dari ATM nya," ujar Carlusa.

Carlusa menegaskan, namun, tiga analisa tersebut masih bersifat dugaan. Mengenai kebenarannya, Bank Indonesia masih mendalami bersama aparat kepolisian setempat.

Hanya saja, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Jambi mengenai bagaimana membedakan uang asli dengan uang palsu, Bank Indonesia terus memberikan edukasi dan sosialisasi ciri-ciri uang asli, mulai dari pelajar hingga ibu-ibu rumah tangga. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.