Sukses

Jokowi Marah Soal PLTS, Ini Jawaban Kementerian ESDM

PLTS Daruba adalah pembangkit listrik yang memiliki kapasitas 600 KW.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Daruba Morotai Selatan karena disebabkan masalah perawatan. Hal tersebut menanggapi kekesalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kunjungan ke Indonesia Timur beberapa waktu lalu.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Maritje Hutapea‎ menerangkan, PLTS tersebut dibangun sejak tahun 2011. Dari laporan yang diterima, umum kerusakan terjadi pada baterai dan inverter.

Dia menuturkan, masalah perawatan ini muncul karena adanya perbedaan pandangan dengan pemerintah daerah (pemda).

"KetikaPLTS dibangun diserahkan kepemda, sebenarnya pemeliharaan tanggung jawabpemda. Kadang-kadangpemda tidak menyadari,‎atau mungkin nggak punya anggaran untuk perbaikan. Yang sering terjadi ketika dibangun pusat mereka menganggap untuk selamanya tanggung jawab pusat sebenarnya nggak seperti itu," jelas dia,Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Dia mengatakan, ‎pemerintah telah mengkategorikan kerusakan PLTS dari yang berat sampai yang ringan. Dari situ, sebanyak 10 persen dari total yang dibangun 500 mengalami kerusakan.

"Yang sudah note rusak nggak banyak 10 persen yang kita bangun dan kita perbaiki," tutur dia.

Dari perisitiwa ini, pihaknya mengimbau kepada pemda agar memperhatikan ketika berita serah terima. Hal tersebut untuk mengatasipasi agar kesalahan serupa tidak terulang. "Selalu kita tekankan makna berita acara serah terima pemda," tukas dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tiba-tiba mendatangi PLTS Daruba di Desa Juanga, Morotai Selatan pada Rabu 6 April 2016. Kedatangannya, di luar agenda resmi mantan Wali Kota Solo itu

PLTS Daruba adalah pembangkit listrik yang memiliki kapasitas 600 KW. Namun kini tidak dapat beroperasi secara optimal. Saat tiba di PLTS Daruba, Jokowi langsung melihat ruang pengendali dan panel surya.

"Otomatisnya rusak sehingga yang dipakai hanya manual, tapi ada yang mangkrak, juga yang di Halmahera," kata Jokowi di Morotai seperti dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, pekan lalu.

Dia menuturkan, meski di daerah, infrastruktur harus tetap dilakukan manajemen pengawasan dan manajemen kontrol.

"Kita harus lihat (PLTS) segede ini yang pegang hanya satu orang. Coba lihat ke dalam perangkat seperti apa gedenya kayak gitu, banyaknya kayak gitu," ucap Jokowi.

Saat meresmikan beberapa PLTS dan PLTMH kemarin, Jokowi mengingatkan pentingnya perawatan dan pemeliharaan.

"Saya senang sekarang di sini dibangun PLTS, meskipun kecil tapi bermanfaat. Saya titip satu saja, masalah pemeliharaan. Orang Indonesia ini paling tidak bisa merawat, bangunnya pintar, buatnya pintar, tapi merawatnya tidak bisa. Jangan bangun-bangun tapi merawatnya tidak bisa," tutur Jokowi.‎ (Amd/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.