Sukses

Wall Street Melemah Dipicu Anjloknya Harga Minyak

Wall Street merosot karena penurunan harga minyak membebani saham energi.

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street merosot pada penutupan perdagangan  Jumat (Sabtu pagi WIB) karena penurunan harga minyak membebani saham energi dan saham Apple menyeret pasar  ke zona merah. Namun indeks utama masih membukukan keuntungan selama sepekan.

Dilansir dari Reuters, Sabtu (16/4/2016),  saham energi adalah sektor berkinerja terburuk dengan berakhir turun 1,3 persen.

Harga minyak turun karena para pedagang dan analis mengantisipasi pertemuan akhir pekan para eksportir minyak utama dunia akan memutuskan untuk memangkas produksi demi mengurangi melimpahnya pasokan minyak gllobal dengan cepat.

 

Saham Apple turun 2 persen menekan indeks S&P 500 dan Nasdaq. Harian bisnis Nikkei melaporkan rencana Apple untuk menlanjutkan pengurangan produksi iPhone di tengah lesunya penjualan.

Saham Citigroup ditutup turun 0,1 persen setelah perusahaan melaporkan penurunan tajam laba kuartalan. Saham keuangan, sektor berkinerja terburuk tahun ini, turun 0,3 persen.

Meskipun indeks ditutup turun, namun indeks utama tercatat mengalami penguatan selama sepekan.

Indeks Dow Jones turun 28,97 poin atau 0,16 persen menjadi 17.897,46, indeks S&P 500 kehilangan 2,05 poin atau 0,1 persen ke 2.080,73 dan Nasdaq Composite turun 7,67 poin, atau 0,16 persen menjadi 4.938,22.

Enam dari 10 sektor S&P ditutup di wilayah positif, membantu membatasi penurunan keseluruhan, dipimpin oleh kenaikan saham utilitas sekitar 0,7 persen. Utilitas adalah sektor yang sejauh ini berkinerja terbaik pada 2016.

Sekitar 6,6 miliar saham berpindah tangan di Bursa Amerika, di bawah rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir yaitu 7 miliar, menurut data Thomson Reuters.

Wall Street mengawali 2016 dengan tekanan di tengah kekhawatiran atas perekonomian global, diikuti rebound tajam pada pertengahan 2016. Kini pasar saham telah mantap di zona hijau pada bulan April dan indeks S&P 500 sekarang menunjukkan tren positif untuk 2016. (Ndw/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini