Sukses

Rayu 300 Pengusaha Inggris Berinvestasi, Begini Cara Kepala BKPM

Inggris menjadi salah satu sumber investasi di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dijadwalkan menjadi pembicara pada UK-Indonesia Business Forum yang digelar di London, Inggris pada hari ini waktu setempat.

Dalam kesempatan ini, Franky mengaku bakal memberikan informasi mengenai kemudahan bisnis di hadapan sekitar 300 pengusaha Inggris. Negara ini dinilai merupakan salah satu sumber investasi di dunia.

Menurut data Financial Times, Franky menyebutkan, investasi Inggris ke seluruh dunia mencapai US$ 229 miliar. Sementara, nilai yang masuk ke Indonesia kurang dari 1 persen.

"Inggris masih banyak menanamkan modalnya ke AS, India dan Australia,” kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (20/4/2016).


Di hadapan pengusaha Inggris tersebut, Franky mengatakan akan menjelaskan jika BKPM telah melakukan reformasi pada layanan investasi. Dengan demikian, investor akan mudah menanamkan modalnya karena instansi ini memberikan layanan izin investasi dalam waktu cepat, hanya tiga jam.

‎"Dengan konsep one stop shop, investor cukup datang ke BKPM untuk memanfaatkan layanan dari 22 Kementerian/Lembaga (K/L) di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat, mengurus izin investasi melalui layanan 3 Jam, maupun fasilitasi ketika melakukan realisasi," dia membeberkan.

Dia mengatakan, pemerintah juga telah memangkas izin sehingga memudahkan investor untuk investasi. Dari 40 peraturan pemerintah telah menderegulasi 29 peraturan.

"Kami optimistis bahwa deregulasi yang dilakukan akan memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia dalam survei yang dilakukan oleh Bank Dunia," ungkap dia.

Selain Franky, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga dijadwalkan memberikan paparan tentang potensi investasi sektor maritim di Indonesia. Selain itu, Susi juga direncanakan akan menandatangani kesepakatan bisnis antara lain komitmen investasi.

"Ada beberapa perusahaan yang melakukan announcement rencana investasinya di Indonesia dan beberapa perusahaan melakukan MoU dengan mitra lokalnya di Indonesia," tandas dia.(Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.