Sukses

15 Alasan Perlu Punya Asuransi Kesehatan

Bagaimana cara agar mencegah risiko bangkrut karena penyakit mematikan? Yuk simak alasan punya asuransi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Bangkrut karena tidak punya asuransi kesehatan sangat mungkin terjadi. Apalagi penyakit kronis tidak pilih-pilih korban.

Misalnya saja aktris Pevita Pearce yang tiba-tiba mengumumkan kalau dia memiliki tiga tumor payudara. Pevita pun langsung menjadwalkan operasi pengangkatan tumor.

Bukannya menakut-nakuti, tapi risiko terkena penyakit mematikan ada pada setiap orang. Meski pengobatan semakin canggih, fasilitas ini diikuti dengan harga yang mahal pula. Peluang untuk sembuh sama besarnya dengan peluang menjadi bangkrut.

Lantas bagaimana cara untuk mencegah risiko bangkrut? Asuransi kesehatan jawabannya. Berikut 15 alasan kenapa zaman sekarang Anda mesti punya asuransi kesehatan seperti dikutip dari www.cekaja.com, Rabu (20/4/2016).

1. Saat sakit, harus rawat inap, atau didiagnosis penyakit berat sekalipun, Anda tidak perlu merepotkan keluarga dan terutama orangtua yang sudah banyak berkorban untukmu.

2. Jika Anda punya anggota keluarga yang meninggal dunia karena terkena kanker, Anda pun berpeluang mengidap penyakit sama. Segera lindungi diri dengan asuransi kesehatan sejak dini.

3. Biaya kesehatan mengalami kenaikan sebesar 13 persen setiap tahunnya.

4. Rata-rata kenaikan biaya kesehatan di Indonesia akan selalu lebih tinggi dibandingkan rata-rata kenaikan gaji. Risiko bangkrut saat pensiun sangat besar karena Anda tidak mungkin mengandalkan uang pensiun untuk membayar biaya kesehatan.

5. Meski Anda punya dana darurat, biaya operasi penyakit kronis tidak bisa dibilang murah. Misalnya biaya bypass jantung bisa mencapai Rp150 juta-Rp 250 juta, cuci darah bisa mencapai Rp 6,5 juta-Rp 10 juta, diabetes dengan komplikasi seperti penyakit jantung membutuhkan biaya hingga Rp 80 juta, dan ini termasuk biaya rawat inap serta obat.

6. Semakin muda Anda punya asuransi atau mendaftar asuransi, maka premi asuransi yang harus Anda bayarkan juga semakin ringan. Ini karena pihak asuransi menilai, di usia muda risiko terkena penyakit kronis juga kecil.

7. Asuransi kesehatan tidak mahal.  Jika Anda tak mau membayar premi mahal, pilihlah asuransi kesehatan murni.

Asuransi kesehatan ini tidak datang sepaket dengan asuransi lain seperti asuransi jiwa, sehingga penggunaan premi yang dibayarkan nanti benar-benar fokus untuk pertanggungan biaya kesehatan. Asuransi murni ini tidak memotong biaya terlalu besar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asuransi Kesehatan Cukup Mudah

8. Asuransi kesehatan ribet? Saat ini sudah ada sistem cashless. Sistem ini membuat Anda hanya perlu membawa kartu khusus yang dikeluarkan oleh pihak asuransi.

Anda tidak perlu telepon untuk klaim ke pihak asuransi, juga tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak untuk membayar down-payment  tinggal gesek dan semua biaya perawatan pun terbayar.

9. Wanita yang berminat membangun keluarga alias melahirkan dan punya anak, sangat membutuhkan perlindungan asuransi.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini meningkat dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per 100 ribu.

Walau beberapa pihak masih ada yang menolak pada hasil survei ini, namun dapat disimpulkan bila perlindungan terhadap risiko melahirkan sangat diperlukan.

10. Mengacu pada data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tahun 2013, saat ini wanita Indonesia rentan untuk terserang 44 penyakit kritis antara lain kanker serviks, kanker payudara, jantung, dan stroke.

Fakta menyebutkan tiap hari ada 40 wanita Indonesia yang terkena kanker serviks. Tidak salah bila pemerintah melalui Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2013 tentang Asuransi Pelayanan Kesehatan Nasional, menempatkan kanker serviks menjadi prioritas ketiga setelah diabetes mellitus tipe dua dan hipertensi untuk mendapatkan asuransi.

11. Kanker payudara menjadi pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia, dan 1 dari 8 wanita Indonesia berisiko terkena kanker payudara.

Selain itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2013, jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap karena kanker payudara mencapai 12.014 orang. Dibutuhkan biaya besar untuk benar-benar sembuh total.

12. Tidak perlu merasa rugi telah membayar premi namun sama sekali tidak melakukan klaim. Lantaran ada produk asuransi yang memberlakukan pengembalian premi sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.

 Salah satunya adalah AIA Pundi Sehat Plus dari PT AIA Financial yang akan mengembalikan 100 persen premi yang dibayarkan di akhir tahun ke-10, atau akhir masa kontrak polis.

13. Sudah punya BPJS kesehatan? Kalau Anda punya BPJS dan asuransi kesehatan swasta, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dengan cara ini.

14. Anda doyan makan? Kalau ya, Anda wajib membekali diri dengan asuransi kesehatan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, angka obesitas dan masalah berat badan meningkat dibandingkan tahun 2010, yakni pada 2010 pria gemuk berjumlah sekitar 15 persen dari total populasi sedangkan di tahun 2014 menjadi 20 persen.

Sementara itu pada wanita dari 26 persen menjadi 35 persen. Gaya hidup tak menjaga asupan makanan ini sangat rentan terkena penyakit.

15. Banyak cara mudah membandingkan asuransi kesehatan online yang saat ini sudah tersedia. Mulai dari layanan yang bisa Anda terima, premi yang harus dibayarkan, hingga keuntungan-keuntungan tambahan lainnya yang didapatkan, bisa Anda ketahui hanya dengan satu kali klik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini