Sukses

Bandara DEO Sorong Ditarget Jadi Tempat Transit Utama di Papua

Bandara Domine Eduard Osok yang sebelumnya sempit dan tidak tertata telah berubah menjadi lebih megah dan modern.

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong kini telah memiliki penampilan baru. Bandara yang sebelumnya sempit dan tidak tertata telah berubah menjadi lebih megah dan modern.

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO Paryono mengatakan, dengan perubahan serta adanya penambahan fasilitas bandara, maka ke depannya sarana infrastruktur tersebut diharapkan tak hanya menjadi bandara tujuan saja, tetapi juga lokasi transit yang ramai.

Paryono menjelaskan, selama ini jika ingin menuju wilayah pedalaman Papua Barat dan Papua, kebanyakan maskapai transit di Bandara Hasanuddin, Makassar. Padahal jika transit di Bandara DEO, jarak ke wilayah pedalaman Papua akan lebih dekat.


"Kan kalau ke Papua ada dua pilihan transit, Makassar atau Sorong. (Dengan pengembangan ini) Sorong bisa jadi Bandara tujuan sekaligus juga transit yang ramai. Karena secara letak geografis kan lebih efisien," ujar dia, seperti ditulis Sabtu (23/4/2016).

Jika telah dipercaya maskapai untuk menjadi bandara transit, Bandara DEO diyakini akan semakin ramai dengan penerbangan baik untuk pesawat berbadan besar maupun perintis.

"Dari Jakarta bisa (lebih banyak) direct ke Sorong. Setelah itu mau ke Fakfak, Kaimana, Manokwari, Jayapura, Merauke, Timika. Nanti Garuda Indonesia bukan pakai Bombardier lagi, tapi pakai NG (Boeing Next Generation Series)," kata dia.

Selain itu, meski telah menjadi bandara termegah dan modern di Papua Barat, Paryono menegaskan proses pengembangan tidak akan berhenti sampai di sini saja. Rencananya ke depan fasilitas di bandara juga akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan volume penerbangan yang diprediksi akan terus meningkat.

"Kita saat ini sedang fokus sisi udara, dari sisi keamanan, fasilitas penunjang dan fasilitas pokok. Dengan demikian, kalau yang sekarang maskapai belum ada rute ke sini nantinya diharapkan akan ada," ungkap dia.(Dny/nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini