Sukses

Hari Buruh Seharusnya Ajang Pekerja Bercengkerama dengan Keluarga

Hari buruh atau May Day seharusnya tidak dianggap sebagai hari yang menakutkan lantaran akan terjadinya aksi unjuk rasa besar-besaran.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berharap perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh pada Minggu, 1 Mei 2016 ini, dimanfaatkan para buruh untuk kegiatan yang lebih positif ketimbang menggelar aksi unjuk rasa.

Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja (PHI dan Jamsos) Kemenaker Haiyani Rumondang mengatakan, hari buruh seharusnya tidak dianggap sebagai hari yang menakutkan lantaran akan terjadinya aksi unjuk rasa besar-besaran.

Hari buruh yang menjadi hari libur nasional ini, seharusnya dimanfaatkan para buruh untuk mengisi waktu dengan keluarga dan kerabat.

"Jangan dianggap May Day itu menakutkan, akan ada unjuk rasa besar, macet. May Day sudah dianggap sebagai hari libur, hari di mana pekerja bisa menikmati dengan baik, bercengkerama dengan keluarga, dan melakukan hal yang positif," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Minggu (1/5/2016).


Haiyani mengakui selama ini negara telah menjamin kebebasan mengeluarkan pendapat bagi masyarakatnya. Namun demikian penyampaian berpendapat tersebut dilakukan bukan pada hari libur.

"Hari libur seharusnya bukan untuk aksi. Menyampaikan pendapat tidak ada salahnya, tapi dengan hari libur seharusnya jadi hari yang bisa dinikmati bersama," kata dia.

Kembali Haiyani berharap perayaan May Day sekaligus hari libur nasional ini bisa dimanfaatkan oleh para buruh di Indonesia untuk melakukan kegiatan yang positif dan bukan malah mengganggu ketertiban dengan aksi unjuk rasa.

"Pemerintah meyakinkan hari ini bisa jadi hari bersukacita bagi para pekerja. Makanya harus dimanfaatkan dengan baik, jangan mengganggu kepentingan umum," tandas dia.(Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini