Sukses

Harga BBM Turun, April Diramal Deflasi 0,30 Persen

Deflasi pada bulan keempat ini didorong penurunan Indeks Harga Konsumen dari harga barang yang diatur pemerintah (administer prices).

Liputan6.com, Jakarta - Para ekonom memperkirakan laju Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2016 bakal rendah sehingga mendorong terjadinya deflasi. Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan harga beberapa kebutuhan primer. 

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan Indonesia akan mengalami deflasi sebesar 0,30 persen padaa April 2016. Prediksi angka ini dikontribusi besar kebijakan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif tenaga listrik. Selain itu, pemerintah juga mampu menjaga stabilitas harga pangan di bulan keempat ini‎.

"Pada April ini diperkirakan ‎terjadi deflasi 0,30 persen (MoM). Sedangkan prediksi inflasi tahunan turun menjadi 3,76 persen dari realisasi sebelumnya 4,45 persen (YoY)," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com,Jakarta, Senin (2/5/2016).

Lebih jauh dijelaskan Josua, deflasi pada bulan keempat ini didorong penurunan Indeks Harga Konsumen dari harga barang yang diatur pemerintah (administer prices), seperti penurunan harga BBM yang diikuti turunnya tarif transportasi serta tarif listrik merespons rendahnya harga minyak dunia.

"Di saat yang bersamaan, terjadi penurunan harga sebagian besar komoditas pangan akibat faktor musiman panen raya yang biasanya terjadi di April setiap tahunnya," terang Josua. Sementara itu, ia juga memproyeksikan penurunan inflasi inti menjadi 3,40 persen (YoY) di April 2016 dari bulan sebelumnya yang terealisasi 3,50 persen. 

Penurunan inflasi inti, dinilai Josua, disebabkan oleh apresiasi atau penguatan nilai tukar rupiah serta susutnya harga emas. Sedangkan dampak tidak langsung dari penyesuaian harga BBM awal April lalu membuat inflasi inti cenderung merosot. "Hal ini dapat diartikan bahwa inflasi sisi permintaan masih cenderung lemah pada awal tahun ini," pungkas Josua.

Sebelumnya pada 26 April 2016, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh BI menunjukkan bahwa laju Indeks Harga Konsumen (IHK) pada minggu ke tiga‎ April 2016 berada di angka deflasi 0,33 persen. Sedangkan hingga akhir April 2016, diperkirakan bakal deflasi 0,37 persen.

"Survei minggu ke tiga bulan April terjadi deflasi 0,33 persen. Dengan hasil tersebut untuk akhir bulan perkiraan kami 0,37 persen deflasi‎," kata Juda Agung.

Rendahnya IHK tersebut tidak terlepas dari komitmen Bank Indonesia yang terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, dalam menjaga harga kebutuhan pokok dan bahan makanan di pasar.

Dengan angka itu, Juda mengaku optimistis akhir tahun nantinya laju IHK akan berada di inflasi antara 3 persen - 5 persen. "Angka ini sudah memperhitungkan berbagai kemungkinan, mulai dari penurunan harga BBM hingga peningkatan harga saat lebaran," tegas Juda. (Fik/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.