Sukses

Cyber Park Gandeng Wika Realty Bangun Hunian Berbasis Fiber Optik

PT Cyber Park Indonesia menggandeng perusahaan properti PT Wika Realty, untuk mengembangkan hunian Tamansari Cyber

Liputan6.com, Jakarta PT Cyber Park Indonesia menggandeng perusahaan properti PT Wika Realty, untuk mengembangkan hunian Tamansari Cyber. Hunian berbasis internet fiber optik ini berlokasi di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, di atas lahan seluas 13 hektare. Lokasinya berdampingan dengan kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR) dengan view berlatar Gunung Salak.

“Proyek ini akan menjadi hunian pertama dan satu satunya dengan konsep real cyber home di Indonesia. Kami menjalin kemitraan dengan Wika Realty melalui joint operation,” ungkap CEO Cyber Park Indonesia, Dedi Yudiant, kepada Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).

Konsep hunian ini, tambah dia, bukan hanya cocok sebagai tempat tinggal sekaligus kantor, tapi lebih dari itu dapat dikembangkan sebagai data center berskala UKM. MenurutDedi, gagasan membangun kawasan cyber home ini akan mampu menjawab dan memberi solusiinternetlelet di rumah yang merupakan keluhan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Jika di rumah-rumah masih mengandalkan paket internet dengan kuota dari televisi berbayar, fitur utama koneksi internet di Tamansari Cyber berkecepatan 100 Mbps Upload dan Download sama (simetris) untuk setiap unit rumah. Oleh karena itu, Tamansari Cyber sangat cocok bagi para pengusaha atau pebisnis berbasis dalam jaringan (daring) atau bagi para pekerja di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang berkutat dengan internet.

“Ide dari pengembangan proyek hunian berbasis internet fiber optik ini memang berawal dari munculnya fenomena bekerja dari rumah dan merebaknya tren perusahaan rintisan digital (start up) di Indonesia dalam dua tahun terakhir ini yang belum didukung oleh infrastruktur yang memadai,” ujar Dedi yang juga menjabat Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK) tersebut.

Cyber Park Indonesia mendapat dukungan Fiber Optik Powertel yang memiliki komitmen bersama untuk membangun kawasan fiber optik terbesar bukan hanya di Indonesia, tetapi juga bisa menyaingi kapasitas kebutuhan infrastruktur internet di Sillicon Valley.

Menurut Dedi, ke depan dia menginginkan Tamansari Cyber dapat menjadi satu perkampungan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang modern, sehingga dapat menjadi tempat lahirnya banyak karya-karya kreatif bagi anak bangsa.

Head of Marketing Tamansari Cyber, Dhira Sang Acchedya mengungkapkan infrastruktur proyek hunian ini sudah siap pada akhir 2015, dan baru dipasarkan awal 2016. Dari total 331 unit rumah yang akan dibangun, di tahap pertama baru dipasarkan sebanyak 258 unit.

“Saat ini penjualan tahap pertama baru terserap sekitar 20 persen. Sedangkan rumah yang sudah dibangun sekitar 33 unit,” kata Dhira.

Ada dua tipe rumah yang dipasarkan yaitu Homepage dan Bandwith. Untuk tipe Homepage seluas bangunan 75 meter persegi dan luas tanah 120 meter persegi, harga yang ditawarkan Rp 1,2 miliar. Sementara itu, tipe Bandwith dengan luasan bagunan 62 meter persegi dan luas tanah 105 meter persegi dibanderol Rp 1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.