Sukses

Pemerintah Ingin Air Bersih Dapat Subsidi

Pemerintah menyiapkan dana subsidi bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bertujuan mengurangi beban pembelian air bersih oleh warga.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang mengejar target pemasangan 10 juta pipa air bersih baru ke seluruh pelosok negeri. Upaya mendukung ini, pemerintah menyiapkan dana subsidi bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang bertujuan mengurangi beban pembelian air bersih oleh warga.

"Masa Anda beli BBM disubsidi, air tidak dikurangi (biayanya), kelewatan bangsa ini. Oleh karena itu kita putuskan itu," kata JK di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Wapres menyebut, anggaran yang disiapkan untuk subsidi air bersih ini mencapai Rp 70 triliun. Angka ini dengan perhitungan rata-rata satu sambungan air bersih ke rumah sebesar Rp 7 juta- Rp 8 juta. "Itulah kenapa 10 juta berarti Rp 70 triliun," jelas JK.

Pada 2010 pemerintah memberikan subsidi besar-besaran di sektor energi. Hal itu membuat sektor air tidak kebagian jatah subsidi.

Di sisi lain, PDAM tengah dihadapkan dengan utang karena kesalahan sistem pengelolaan di masa lalu. Karena itu, pemerintah berkeinginan membebaskan utang PDAM.

Pemerintah berencana segera membebaskan utang PDAM dan segera bekerja mengejar target penyambungan 10 juta pipa air bersih baru kepada warga. Sehingga warga bisa menikmati air bersih hingga di pelosok daerah.

Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamasi) mengaku tidak sanggup memenuhi target pemasangan sambungan air bersih baru sebesar 10 juta.

Pengusaha menyatakan hanya bisa memenuhi 3 juta sambungan dalam waktu dekat ini. Tapi JK yakin target itu bisa tercapai dengan peran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Iya kan baru, berarti bisa tambah. Kan 5 tahun itu. Ini Menteri PU siap," pungkas JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.