Sukses

Bulog Beli 23 Ribu Ton Bawang Merah dari Petani Lokal

Bulog akan membeli bawang merah dari 13 titik lokasi sentra bawang merah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menginstruksikan kepada Perum Bulog untuk membeli 23 ribu ton bawang merah dari petani lokal di 13 wilayah di Indonesia.

Dengan upaya tersebut, harga jual bawang merah diharapkan turun drastis sehingga tidak memberatkan masyarakat.  Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Garjita Budi mengungkapkan, pemerintah menyepakati dan memerintahkan Bulog menyerap bawang merah sebanyak 23 ribu ton untuk periode Mei 2016. Sementara produksi bawang merah mencapai 100 ribu ton.

"Komitmennya bawang merah yang bisa diserap Bulog sebanyak 23 ribu ton. Itu di Mei saja dan sudah pasti tersedia di depan mata. Karena kalau bisa diserap seperlima dari itu (100 ribu ton), sudah cukup," kata dia usai Rapat Koordinasi Pangan di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (4/5/2016).

 

Garjita menjelaskan, ‎bawang merah sebanyak 23 ribu ton itu akan diserap Bulog di musim panen di bulan ini. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut akan membeli bawang merah dari 13 titik lokasi sentra bawang merah.

"Bulog sudah sepakat serap 23 ribu ton bawang merah dari 13 titik di Mei ini by name, by address, by telephone number. Misalnya di wilayah Malang 3.000 ton, di daerah lain berapa ton," ujar Garjita.

‎Dengan pembelian bawang merah 23 ribu ton, Garjita mengakui stok bawang merah akan tercukupi menjelang puasa ini. Langkah tersebut diharapkan dapat menurunkan harga bawang merah yang diklaim saat ini berkisar Rp 30 ribu-Rp 32 ribu per kilogram (kg). Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya meminta agar bawang merah bisa turun menjadi Rp 25 ribu per kilo.

"Sebenarnya keinginan kita Rp 25 ribu, tapi itu angka yang belum fix. Yang jelas harganya harus meringankan rakyat. Jadi untuk harganya belum ada patokan, yang pasti harus turun karena sekarang ‎harga rata-rata bawang merah Rp 30 ribu-Rp 32 ribu per kilo di berbagai tempat. Kita harap lebih rendah lagi," jelas Garjita. (Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.