Sukses

Di Atas Nasional, Ekonomi Jakarta Tumbuh 5,6 Persen di Kuartal I

Perolehan angka pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta ini di bawah perkiraan Bank Indonesia (BI).

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi DKI Jakarta pada kuartal I 2016 tumbuh 5,62 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 6,48 persen (yoy). Perolehan angka ini di bawah perkiraan Bank Indonesia (BI).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Doni P Joewono‎ menjelaskan, meskipun demikian, angka pertumbuhan ekonomi  tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,54 persen (yoy).

"Ini salah satunya karena optimisme konsumen yang semakin kuat dengan peningkatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan ini tidak diikuti oleh perbaikan kinerja belanja pemerintah dan kinerja ekspor," kata Doni di Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Dia menuturkan, kedua komponen pengeluaran ini justru tumbuh lebih rendah sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi Jakarta yang ikut lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya.

Melemahnya kinerja belanja pemerintah pusat juga berkontribusi terhadap penurunan konsumsi pemerintah pada kuartal ini. Serapan belanja APBD DKI Jakarta yang cukup baik pada kuartal I 2016 tidak diimbangi dengan penyerapan belanja APBN melalui Kementerian/Lembaga yang optimal.


Relatif besarnya peran belanja Kementerian/Lembaga dalam komponen pengeluaran pemerintah di Provinsi DKI Jakarta dan lemahnya kinerja penyerapan belanja APBN oleh Kementerian/Lembaga berdampak pertumbuhan konsumsi pemerintah di Jakarta yang rendah.

Sementara itu, masih lemahnya perkembangan ekonomi global berdampak pada terkontraksinya kinerja ekspor dari DKI Jakarta. "Perkembangan ini terutama terjadi pada penurunan ekspor barang dan berdampak pada melambatnya kinerja industri pengolahan pada triwulan ini," tambah Doni.

Namun demikian, konsumsi rumah tangga masih terus menunjukkan perbaikan seiring dengan perbaikan optimisme konsumen dan membaiknya daya beli masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari adanya peningkatan UMP dan turunnya harga beberapa komoditas akibat penyesuaian harga BBM dan tarif tenaga listrik (TTL).

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan membaik pada triwulan berikutnya. Kondisi tersebut didukung oleh adanya implementasi Paket Kebijakan Pemerintah, terus meningkatnya realisasi pembangunan proyek infrastruktur, dan masih kuatnya konsumsi rumah tangga, sebagaimana diindikasikan oleh peningkatan optimisme konsumen pada Indeks Tendensi Konsumen (BPS) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (BI).

Selain itu, realisasi belanja APBD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta belanja APBN lewat Kementerian/Lembaga yang ada di Jakarta diperkirakan akan berkinerja lebih baik pada triwulan depan. (Yas/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.