Sukses

Wall Street Tumbang ke Level Terendah dalam 3 Minggu

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali terperosok selama tiga hari berturut-turut, membawa indeks S&P 500 terseret ke level terendah dalam tiga minggu.

Pelemahan itu terjadi karena investor menanti laporan pekerjaan yang akan dijadikan sebagai petunjuk mengenai kekuatan negara ekonomi terbesar di dunia itu.

Dilansir dari Bloomberg, Jumat (5/5/2016), indeks S&P 500 telah jatuh 2,5 persen sejak 20 April di tengah meningkatnya kekhawatiran ekonomi global. Pasar saham di negara berkembang turun ke level terendah dalam tujuh minggu.

 

Sedangkan harga  minyak mentah tercatat menguat seiring dengan kebakaran hutan yang mengganggu produksi minyak di Kanada. Sementara dolar AS kian perkasa terhadap sejumlah mata uang dunia

Pasar saham global terus merosot usai cetak kenaikan tertinggi dipicu pernyataan para pejabat Bank Sentral AS atau The Fed yang memprediksi kenaikan suku bunga acuan AS akan dilakukan pada Juni 2016.

Namun pedagang memperkirakan peluang langkah itu terealisasi hanya 10 persen, sebab data terakhir mengindikasikan ekonomi AS masih lesu.

Stoxx Europe 600 naik 0,3 persen, untuk kenaikan pertama dalam lima hari. Volume perdagangan 16 persen lebih rendah dari rata-rata 30 hari di tengah liburan di pasar termasuk Swiss, Denmark, Swedia dan Finlandia.

Saham di negara berkembang tenggelam 0,7 persen, dengan Indeks MSCI merosot dalam lima hari berturut-turut, kemerosotan terpanjang sejak Desember 2015. (Ndw/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini