Sukses

Kiat Sukses Atur Gaji Saat Baru Masuk Kerja

Mungkin bagi Anda baru lulus kuliah atau fresh graduate sulit untuk mengatur gaji ketika baru mulai bekerja.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang fresh graduate atau baru lulus kuliah bisa jadi orang yang paling bersemangat ketika sudah memasuki dunia kerja. Lantaran mereka akan menjalani aktivitas dan rutinitas yang berbeda dengan waktu ketika mereka menjalankan kewajiban sebagai seorang mahasiswa.

Tidak ada lagi istilah menitipkan absensi, menyalin pekerjaan teman, tidur di kelas, dan kenakalan lain yang hanya bisa menjadi memori selama kuliah.

Aktivitas yang mereka jalani sekarang lebih nyata karena mereka tak lagi belajar secara formal namun sudah bekerja, untuk menghadapi klien, menyelesaikan tugas sendiri, berhubungan dengan banyak orang dan menggunakan tata krama serta aturan yang berlaku, dan lain-lain.

Bagian menyenangkan menjadi fresh graduate adalah payday atau hari ketika gaji diterima. Porsi kesenangan ini sebenarnya hanya 10 persen.

Mengapa? Setelah pekerja menerima gaji mereka, mereka tak bisa sembarangan menggunakan uang tersebut, terutama yang sudah beda atap dengan orang tua.

Segala sesuatunya harus bisa dipenuhi dengan uang yang didapat dari hasil bekerja tersebut setidaknya untuk memenuhi kebutuhan satu bulan sebelum akhirnya kembali tiba hari gaji tersebut.

Memang, sulit-sulit mudah mengatur keuangan ketika menjadi fresh graduate. Sulit karena semua kebutuhan harus Anda tanggung sendiri, mudah karena Anda belum memiliki tanggungan orang yang harus dibiayai kehidupan-nya.

Nah, untuk membantu Anda bisa mengatur keuangan Anda yang hanya diandalkan dari gaji bekerja selama sebulan, kami akan membagikan tips jitu yang tidak hanya membagi uang dalam kotak-kotak kebutuhan, berapa pun nominal gaji yang Anda terima.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alokasikan Biaya Kebutuhan Hidup

Namun sebagai contoh, kita akan menggunakan ilustrasi gaji yang diterima adalah Rp 3.000.000 per bulan, dan asumsi masih tinggal bersama orang tua. Berikut seperti dikutip dari www.cermati.com, Selasa (10/5/2016):

1. Alokasikan untuk Kebutuhan Biaya Hidup (Rp1.500.000)

Biaya hidup menjadi prioritas utama Anda yang berhak menerima porsi paling besar (namun dalam batas kewajaran) dari nominal gaji yang diterima.

Anda tidak bisa melewatkan kebutuhan satu ini karena tanpa makan dan minum serta kebutuhan hidup lainnya, aktivitas Anda bisa jadi terganggu. Alokasi-kan sekitar 37,5 persen dari gaji Anda.

Dalam ilustrasi ini, Rp 1.500.000 harus bisa dibagi untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam sebulan. Diperkirakan Rp 50.000 dalam sehari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup asalkan hemat. Biaya ini sudah termasuk dengan ongkos dan pulsa telekomunikasi.

2. Sediakan untuk Berkumpul Bersama Rekan ( Rp 300.000)

Anda tidak bisa hidup tanpa teman dan lumrah jika terkadang berkumpul bersama teman atau mengundang teman ke rumah.

Sediakan dana untuk menjamu teman yang datang sekitar 12,5 persen dari gaji Anda. Teman Anda mungkin tidak akan setiap bulan datang ke rumah sehingga sisa dari alokasi dana ini bisa ditabung atau diinvestasikan.

3. Gunakan untuk Seminar dan Pelatihan (Rp 300.000)

Dalam bekerja, Anda tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skill tetapi juga kemampuan soft skill yang justru cukup berpartisipasi besar dalam kesuksesan bekerja.

Soft skill ini mungkin tidak banyak Anda dapatkan dalam aktivitas kuliah formal, namun Anda bisa mengikuti berbagai seminar dan workshop yang menunjang kebutuhan kemampuan soft skill.

Alokasikan dana sekitar 15 persen atau dalam ilustrasi ini sebesar Rp 750.000. Kebutuhan satu ini juga mungkin tidak setiap bulan Anda dapatkan sehingga sisa dari alokasi dana untuk keterampilan tambahan ini bisa ditambah pada bulan berikutnya atau ditabung.

3 dari 3 halaman

Sisihkan untuk Manjakan Diri

4. Sisihkan untuk Memanjakan Diri (Rp 300.000)

Jangan terlalu fokus pada pekerjaan Anda. Sekali-kali luangkan waktu untuk memanjakan diri Anda sendiri dengan hiburan yang Anda sukai. Alokasi-kan sekitar 10 persen dari gaji Anda untuk merayakan pencapaian diri sendiri.

5. Taruh Uang untuk Diinvestasikan (Rp 600.000)

Jangan hanya berpikir kehidupan Anda tentang hari ini saja. Masih ada banyak hari di depan yang membutuhkan dana untuk menyambung hidup padahal hal ini berbanding terbalik dengan kemampuan fisik Anda untuk bekerja seiring dengan bertambahnya usia.

Selalu alokasikan dan sediakan dana untuk diinvestasikan dalam sebulan sekitar 20 persen dari gaji. Terbilang cukup besar namun hal ini masih bisa dikejar selama Anda masih membujang. Selagi ada waktu untuk berinvestasi, mengapa tidak dilakukan?

Bersyukurlah Atas Apa yang Anda Miliki

Itulah beberapa cara dan tips jitu yang bisa Anda terapkan guna membagi uang ke dalam kebutuhan yang harus dipenuhi. Bukan cara yang susah untuk menjadikan Anda cukup dengan apa yang Anda dapatkan, kuncinya adalah bersyukur dan mau bersikap prihatin sebelum Anda benar-benar sukses dan bisa memenuhi segala sesuatunya tanpa kesulitan mengalokasikan dana pada kebutuhan-kebutuhan lain yang sifatnya lebih mewah. (Ahm/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini