Sukses

Bank Mandiri Bakal Didik Seribu TKI Jadi Pengusaha

Bank Mandiri kembali menggelar program pelatihan Mandiri Sahabatku bagi para TKI di Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berkomitmen meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia (TKI) melalui kewirausahaan agar dapat menciptakan nilai tambah sendiri di Tanah Air dan tidak perlu bekerja di luar negeri.

Untuk itu, Bank Mandiri kembali menggelar program pelatihan "Mandiri Sahabatku" di Malaysia, Hong Kong, dan Korea pada awal Mei ini hingga 20 November 2016. Harapannya, sekitar seribu TKI akan ikut serta dalam program tahun ini.

Sebagai kelanjutan kelas entrepreneurship di luar negeri, Bank Mandiri juga memberikan bimbingan kepada TKI Purna Alumni Mandiri Sahabatku dalam bentuk program Bapak Asuh, yang telah dikenal sebagai Program Dadi Majikan (PDM).

Sejak kali pertama penyelenggaraan pada 2011, program Mandiri Sahabatku ini telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 8.377 TKI yang bekerja di tiga negara tersebut. Dari pelatihan tersebut, banyak peserta yang kemudian memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak dan bekerja di Indonesia sebagai pelaku usaha, seperti usaha salon, minimarket, bengkel motor, penjahit dan toko.

"Mereka yang kemudian menjadi mitra perseroan dalam mensosialisasikan Mandiri Sahabatku sekaligus menjadi pendamping dan fasilitator para TKI dalam mengembangkan usaha," ungkap Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Selain pendampingan, Rohan menambahkan, perseroan juga siap untuk memberikan dukungan pembiayaan kepada BMI guna pengembangan usaha, misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Bunga KUR yang saat ini 9 persen diyakini akan cukup menarik bagi para TKI untuk membantu permodalan.

"Langkah ini merupakan upaya kami sebagai perusahaan milik negara untuk membantu para buruh migran agar mampu mandiri saat kembali ke Tanah Air," kata Rohan.

Program "Mandiri Sahabatku" memiliki empat pilar utama, yaitu mengubah buruh menjadi majikan, mempersatukan keluarga melalui entrepreneurship, menyejahterakan keluarga dan lingkungan, serta mencerdaskan bangsa.

Program pelatihan kewirausahaan ini terbagi dalam tiga tahapan pelatihan, yaitu prapenempatan, penempatan dan pascapenempatan.

Tahap prapenempatan diperkenalkan kepada calon tenaga kerja yang akan bekerja ke luar negeri. Selanjutnya, pada tahap penempatan di negara tujuan, para pekerja dilatih menganalisis peluang usaha, membuat rencana bisnis, motivasi dan semangat kewirausahaan.

"Kami juga akan memberikan pelatihan kepada TKI yang sudah kembali ke Indonesia, seperti yang kami lakukan di NTT. Tujuannya, supaya dapat mengakselerasi pengembangan bisnis, sehingga BMI tidak tergoda untuk kembali ke luar negeri," kata Rohan.

Peserta pelatihan "Mandiri Sahabatku", kata Rohan, tidak dipungut biaya atau gratis. "Mandiri Sahabatku memiliki visi menciptakan pengusaha baru dari kalangan TKI, sehingga mereka nantinya dapat menjadi "majikan" di negeri sendiri," ujar Rohan. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini