Sukses

Komitmen Pendanaan IDB untuk Indonesia Capai US$ 10 Miliar

Indonesia kembali menjadi tuan rumah Sidang Tahunan Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) k‎e-41.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kembali menjadi tuan rumah Sidang Tahunan Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) k‎e-41. Ribuan peserta dari 56 negara anggota IDB berpartisipasi untuk menyukseskan gelaran internasional yang akan berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 15-19 Mei 2016.

Staf Ahli Menteri Keuangan Andin Hadiyanto mengungkapkan, jumlah peserta yang rencananya bakal hadir sebanyak 2.700 partisipan, termasuk Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Bappenas, dan pejabat lainnya. Dia mencatat, delegasi 56 negara anggota IDB yang sudah teregistrasi 1.100 partisipan.


"Pertama kalinya juga negara tuan rumah untuk mengundang lokal partisipan hingga 1.600 orang. Dari kalangan pemerintah, akademisi, masyarakat umum," ucapnya saat Konferensi Pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Dalam sidang tahunan kali ini, kata Andin, pemerintah Indonesia dan IDB akan menandatangani Member Country Partnership Strategi (MCPS) 2016-2020, sebuah kerangka pembangunan di Indonesia yang berfokus pada pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, sistem pendanaan syariah, peningkatan peran sektor swasta, serta program reverse linkage.

Rangkaian sidang tahunanIDB dibagi dalam ‎6 topik besar, yaitu, koordinasi dan kerjasama teknis untuk pembangunan antar negara-negara anggota, inisiatif pembangunan ketahanan ekonomi bagi negara anggota, memajukan investasi syariah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Topik lainnya, pembiayaan syariah yang inovatif untuk pengentasan kemiskinan, pasar syariah mikro bagi keuangan inklusif, serta pendekatan syariah dalam pendanaan infrastruktur.

"Komitmen pendanaan IDB untuk Indonesia US$ 10 miliar. Itu tergantung proyeknya nanti akan dibahas di sidang tahunan, jangka waktu 3-4 tahun," kata Andin.

Dalam kesempatan yang sama, IDB Resident Representatif di Jakarta Ibrahim Shoukry mengungkapkan, pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan sidang tahunan ke-41 karena Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, serta keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri IDB.

"Dalam beberapa tahun terakhir, IDB telah beroperasi di Indonesia dan telah bekerja di beberapa area penting, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan pendidikan di level pendidikan dan pembangunan berbasis komunitas dengan pendanaan US$ 4,2 miliar‎," terangnya.

Ibrahim mencontohkan, IDB telah berkomitmen membantu pembiayaan di bidang pendidikan sebanyak 30 Universitas di Tanah Air. Termasuk membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam program financial inclusion serta membantu daerah dalam pengentasan kemiskinan.

Sidang Tahunan IDB ke-41 akan menghadirkan 29 side events berupa diskusi dan seminar. Isu yang dibahas pembangunan ekonomi dan manusia, infrastruktur, krisis air, pemanfaatan teknologi, transportasi ramah lingkungan sampai peran perempuan dalam sistem keuangan.

Sidang kali ini akan dipimpin langsung Menteri Keuangan Indonesia, Bambang PS Brodjonegoro sebagai Dewan Gubernur IDB. Akan hadir juga Menteri Bidang Ekonomi ‎dan Pembangunan dari negara-negara anggota, termasuk Menteri Kabinet Indonesia dan tokoh internasional, antara lain Earth Institute Director Columbia, University Mr Jeffry Sachs, Mantan Perdana Menteri Selandia Baru, dan tokoh penting lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini