Sukses

Ini Kehebatan Senjata Khusus Operasi Rahasia Buatan Pindad

SS 2 Subsonic memiliki peluru khusus kaliber 5,56 mm yang dirancang untuk bisa meminimalisir suara‎.

Liputan6.com, Malang - PT Pindad (Persero) mengenalkan produk baru yang merupakan modifikasi dari senapan andalan SS 2. Senapan baru ini dinamakan SS 2 Subsonic.

Senjata ini dirancang Pindad khusus untuk pasukan-pasukan elit yang dimiliki TNI dan Polri dalam melakukan operasi-operasi khusus.‎ Kehebatan senjata ini mampu menimbulkan efek suara tembakan yang senyap.

Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim memaparkan kehebatan SS 2Subsonic ini. Senapan ini memiliki peluru khusus kaliber 5,56 mm yang dirancang untuk bisa meminimalisir suara‎.

"Peluru subsonic ini tekanannya tidak sebesar peluru biasa, sehingga menjadikan kemampuan senjata bisa otomatis, tidak perlu mengokang jika akan menembakkan lagi," kata Silmy saat berbincang dengan wartawan di Turen, Malang, Rabu (11/5/2016).

Dijelaskan Silmy, dalam SS 2, ada tiga hal yang menjadi pengaruh suara yang ditimbulkan, pertama, suara ledakan dari primer,‎ kedua, suara supersonik dari kecepatan peluru dan ketiga, suara mekanik yang dihasilkan senjata saat menembak. Namun SS 2 Subsonic ini mampu meredam itu semua.

Meski nyaris tidak memiliki suara saat menembak, namun jarak tembak efektifnya masih bisa mencapai 400 meter. Jarak ini merupakan jarak ideal yang menjadi ciri khas dari SS 2. Sampai saat ini SS 2 menjadi produk senapan yang paling laris yang diproduksi Pindad.
PT Pindad (Persero) meluncurkan senjata baru dengan nama Senapan Serbu (SS) 2 Subsonic. (Foto: Ilyas Istianur/Liputan6.com)
Silmy menjelaskan dari berbagai senjata yang ia ketahui, SS 2 Subsonic ini menjadi senjata yang paling senyap. "Peredam dan amunisi subsonik mampu mengurangi suara hingga di bawah 70 dB," jelas Silmy.

Dengan kemampuan otomatis ini maka akan memaksimalkan operasi-operasi khusus yang sering dilakukan para pasukan elit yang dimiliki Indonesia. "Dan peredamnya memang di-design khusus untuk SS 2," ujar mantan anggota Badan Intelejen Negara (BIN) itu.

Setelah dikenalkan oleh Pindad, maka perseroan mulai mampu untuk memproduksi secara masal. Hanya saja, untuk memproduksi, Pindad masih menunggu pemesanan dari TNI dan Polri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.