Sukses

RI Rajai Penyerapan Investasi di ASEAN

Indonesia memiliki porsi 34 persen dari total investasi yang masuk ke ASEAN mencapai US$ 107,1 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan Indonesia menjadi negara dengan penyerapan investasi terbesar di kawasan ASEAN. Indonesia mampu mengalahkan Vietnam, Malaysia, bahkan Singapura.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, potensi investasi masuk ke ASEAN mengalami pertumbuhan sebesar 26 persen pada 2015. Dari potensi tersebut, Indonesia mencatat pertumbuhan positif bersama Myanmar, Filipina, Kamboja dan Laos.

Dari investasi yang masuk ke ASEAN US$ 107,1 miliar pada 2015, ‎Indonesia memiliki porsi sebesar 34 persen atau mencapai US$ 36,9 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan 2014 yang sebesar US$ 15,9 miliar atau sebesar 19 persen dari total investasi ASEAN di tahun tersebut sebesar US$ 85,1 miliar.
‎

"Indonesia masih menjadi negara terbesar yang menyerap 34 persen dari total investasi di ASEAN. Ini diikuti oleh Vietnam dan Malaysia," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Jumat (13/5/2016).

‎

Sementara posisi kedua ditempati Vietnam dengan penyerapan investasi di 2015 sebesar US$ 19,8 miliar atau dengan porsi 19 persen, Malaysia sebesar US$ 13,1 miliar atau 12 persen, Myanmar sebesar US$ 10,1 miliar atau 9 persen, Filipina sebesar US$ 7,9 miliar atau 7 persen.
‎

Kemudian disusul Thailand sebesar US$ 7,2 miliar atau 7 persen, Singapura sebesar US$ 6,3 miliar atau 6 persen, Kamboja sebesar US$ 3,5 miliar atau 3 persen, Laos sebesar US$ 2,1 miliar atau sebesar 2 persen dan Brunei Darussalam US$ 100 juta atau 0,1 persen.

Franky mengungkapkan, meski Indonesia menempati posisi teratas dalam penyerapan investasi, namun hal tersebut tidak membuat BKPM puas.

Lantaran dalam dua tahun terakhir, Vietnam menjadi pesaing terberat Indonesia dalam menarik investasi. Pada 2014, Vietnam menempati posisi pertama dalam penyerapan investasi di ASEAN‎ dengan porsi sebesar 26 persen atau senilai US$ 21,8 miliar.

"Ini tidak membuat kami berpuas diri. Tantangannya, apa yang harus dilakukan untuk menaikkan investasi di Indonesia. Juga bagaimana bersaing dengan negara tetangga, khususnya‎ Vietnam, Myanmar dan India," tutur dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini