Sukses

Harga Minyak Tertekan Kenaikan Produksi dan Penguatan Dolar

Harga minyak melanjutkan penurunan,

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak melanjutkan penurunan, tapi harga masih dekat dengan level paling rendah selama sepekan. Ini dipicu dolar yang menguat dan peningkatan produksi yang mengejutkan di cadangan minyak AS.

Penurunan datang setelah reli di beberapa sesi, ditopang dari produksi di Afrika dan Kanada yang mengalami penurunan, yang telah memberikan harapan bahwa kelebihan pasokan juga akan turun.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni berada di level US$ 47,68, turun 51 sen atau 1,1 persen setelah sempat dijual di harga US$ 46,73.

Minyak acuan Brent untuk pengiriman Juli di bursa London juga jatuh US$ 1,3 atau 2,7 persen ke level US$ 47,62 per barel.

"Sesi intraday, minyak seperti terlalu banyak dijual, kenaikan volume," tutur kepala riset di Secular Investor, Nico Panteils di;ansir dari Marketwatch, Jumat (20/5/2016)

"Dolar sedang mengambil momentum, menambah tekanan lebih pada komoditas," katanya.

Dia juga memperkirakan harga minyak akan tetap berada di bawah tekanan dalam beberapa hari ke depan atau berminggu-minggu.

"Perkiraannya harga minyak akan turun di bawah US$ 40. Namun tidak serendah saat Februari yang US$ 26," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini