Sukses

Top 3: Alasan Lion Air Tetap Jadi Pilihan Meski Sering Bermasalah

Masyarakat Indonesia mempunyai alasan untuk tetap terbang dengan Lion Air.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan sanksi kepada manajemen Lion Air terkait pembekuan izin ground handling dan tidak diperkenankan mengembangkan rute. Hal ini tindak lanjut kesalahan sopir bus Lion Air menurunkan penumpang internasional ke terminal domestik.

Kebijakan ini pun menuai kabar jika bisnis Lion Air akan terganggu. Namun menurut pengamat penerbangan Dudy Sudibyo bisnis Lion Air secara menyeluruh akan tetap jalan. Menurut dia, masyarakat Indonesia mempunyai alasan untuk tetap terbang dengan Lion Air.

Artikel ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak 3 berita paling dicari, Senin (23/5/2016):

1. Sering Bermasalah, Mengapa Lion Air Tetap Jadi Pilihan?

Maskapai penerbangan Lion Air dalam beberapa pekan terakhir ini menjadi sorotan khalayak ramai ‎sejak peristiwa salah antar penumpang pada penerbangan internasional. Kejadian tersebut berbuntut panjang karena memicu dikenakannya sanksi dari pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Regulator memberikan sanksi kepada manajemen Lion Air atas pembekuan izin ground handling dan tidak diperkenankan mengembangkan rute. Atas sanksi tersebut, maskapai berlogo Singa merah itu berbalik melaporkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Suprasetyo, mengenai perkara dugaan tindak pidana penyalahgunaan wewenang.

Rentetan kejadian tersebut dinilai pengamat penerbangan Dudy Sudibyo tak mempengaruhi bisnis Lion Air secara menyeluruh. Menurut dia, masyarakat Indonesia mempunyai alasan untuk tetap terbang dengan Lion Air meskipun maskapai ini kerap berulah, seperti sering delay atau tertunda penerbangan, pesawatnya bersenggolan ‎dengan pesawat lain sampai salah mengantar penumpang yang menyebabkan lolosnya penumpang internasional dari pemeriksaan Imigrasi. Simak berita selengkapnya di sini!

2. Daftar Lengkap Rute Penerbangan Lion Air yang Ditutup Sebulan

Maskapai Lion Air mengajukan pengurangan atau penundaan frekuensi beberapa rute penerbangan kepada Kementerian Perhubungan. Pengurangan frekuensi pada beberapa rute penerbangan tersebut untuk kurun waktu satu bulan atau tepatnya mulai 18 Mei hingga 17 Juni 2016.

Seperti dikutip Liputan6.com pada Minggu (22/5/2016), terdapat 127 frekuensi penerbangan Lion Air yang telah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan untuk dikurangi.

Rute-rute yang dikurangi antara lain dari Banjarmasin (BDJ) menuju Jakarta (CGK) dan sebaliknya dari Jakarta (CGK) menjuju Banjarmasin (BDJ) dengan jumlah pengurangan masing-masing 3 frekuensi. Simak berita selengkapnya di sini!

3. China Beli Gudang Emas Terbesar di London

ICBC Standard Bank, yang adalah bank terbesar di dunia dari sisi aset yang dimiliki oleh pemerintah China, setuju untuk membeli bisnis penyimpanan logam mulia milik Barclays. Pembelian tersebut termasuk fasilitas penyimpanan yang berada di London.

Seperti dikutip dari CNN Money, Minggu (22/5/2016), dengan pembelian yang dilakukan oleh ICBC tersebut akan meningkatkan akses China terhadap pasar emas di London dan memperluas peran China dalam bisnis logam mulia.

Tempat penyimpanan logam mulia tersebut berada di sebuah lokasi rahasia di London. tempat tersebut mampu menyimpan lebih dari 2 ribu ton emas dan juga logam mulia lainnya yang jika ditaksir nilainya mencapai US$ 90 miliar atau Rp 1.215 triliun (estimasi kurs: 13.500 per dolar AS). Simak berita selengkapnya di sini!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini