Sukses

Ikuti Wall Street, IHSG Dibuka Melemah

IHSG turun 4,41 poin atau 0,09 persen ke level 4.739,64. Indeks saham LQ45 turun 0,13 persen ke level 811,01.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah mengikuti Wall Street dan bursa Asia. Ada potensi tekanan karena aksi ambil untung investor pada perdagangan hari ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (24/5/2016), IHSG turun 5,49 poin atau 0,12 persen ke level 4.738,16. Indeks LQ45 juta turun 0,17 persen di angka 810,60.

Indeks saham masih melemah pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB. IHSG turun 4,41 poin atau 0,09 persen ke level 4.739,64. Indeks saham LQ45 turun 0,13 persen ke level 811,01.

Ada sebanyak 56 saham menguat namun tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 37 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 68 saham diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.741,50 dan terendah 4.736,92. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.983 kali dengan volume perdagangan 121,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 118 miliar.

Investor asing masih melakukan aksi beli. Tercatat aksi beli bersih investor asing mencapai Rp 1,5 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 1,5 miliar.

Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk IHSG terdapat 4 sektor melemah yaitu sektor barang konsumsi, konstruksi, perdagangan dan manufaktur. Sektor industri dasar naik 0,34 persen dan memimpin penguatan. Disusul kemudian sektor aneka industri yang naik 0,28 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham SMRU naik 11,11 persen ke level Rp 282 per saham, saham KICI mendaki 8,06 persen ke level Rp 268 per saham, dan saham KPIG menanjak 5,83 persen ke level Rp 1.270.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham SQMI susut 10 persen ke level Rp 1.170 per saham, saham LCGP merosot 9,63 persen ke level Rp 338 per saham, dan saham SDRA tergelincir 9,38 persen ke level Rp 870 per saham.

Sedangkan di bursa Amerika, pada penutupan perdagangan saham, Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones susut 0,05 persen ke level 17.492,93. Indeks saham S&P 500 tergelincir 0,21 persen ke level 2.048,04. Indeks saham Nasdaq melemah 0,08 persen ke level 4.765,78.

Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menjelaskan, indeks global mayoritas mencatatkan pelemahan pada perdagangan kemarin. Dow Jones Industrial Averange (DJIA) melemah 0,05 persen ke level 17,492. "Indeks bergerak melemah seiring dengan perhatian investor yang tertuju pada potensi kenaikan Fed Rate yang semakin besar," tutur dia.

Pada bursa Eropa, indeks juga turut mencatatkan penutupan yang negatif. FTSE London melemah 0, 32 persen dan DAX Frankfurt turun 0,74 persen. Rilis data PMI zona Eropa tercatat turun tipis merupakan yang terendah sejak Januari 2015.

Pada Senin kemarin, IHSG menguat sepanjang perdagangan dan ditutup naik 0,7 persen pada level 4.743. Penguatan terbesar terjadi pada sektor infrastruktur yang naik hingga mencapai 1,3 persen.

"IHSG pada hari ini kami perkirakan masih berpotensi menguat. Meski demikian, antisipasi profit taking atas sektor-sektor yang telah menguat kemarin," kata dia.

IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 4.710–4.770 dengan saham pilihan BBRI, LPPF, LSIP, SSIA, ADHI, MIKA. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini