Sukses

Utang Pemerintah Tembus Rp 3.279 Triliun, Masih Aman?

Untuk menakar utang mesti melihat perbandingannya terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB).

Liputan6.com, Jakarta - Total utang pemerintah pusat naik menjadi Rp 3.279,28 triliun pada April 2016 dari bulan sebelumnya sebesar Rp 3.236,61 triliun.

Hal tersebut menjadi kekhawatiran banyak pihak karena bisa mengancam perekonomian nasional. Lantas, dengan utang pemerintah saat ini apa masih dianggap aman?

Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih menjelaskan, utang merupakan hal yang wajar dimiliki setiap negara. Utang diperlukan untuk membiayai pembangunan. "Hampir semua negara itu utang, normal," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu (25/5/2016).

Dia menuturkan, untuk menakar utang mesti melihat perbandingannya terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB). Total utang Indonesia sendiri dianggap masih wajar karena memiliki rasio masih di bawah 30 persen. "Memang masih di bawah. Kalau 33-60 persen itu warning," tambahnya.


Lana mengatakan, kenaikan utang Indonesia disebabkan pengeluaran yang tidak sebanding dengan penerimaan negara. Penerimaan negara justru melemah akibat minimnya realisasi pajak. "Karena ekonomi melambat, pajak melambat indikator ekonomi," ujar dia.

Maka dari itu, untuk menurunkan utang perlunya memperbaiki perpajakan. Dia bilang, pengampunan pajak (tax amnesty) bisa dijadikan jalan keluar untuk memperbaiki perpajakan. "Tax amnesty untuk memperbaiki tax base," jelas dia.

‎Sebagai informasi, data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu)‎ mencatat utang pemerintah pusat Indonesia hingga April 2016 mencapai Rp 3.279,28 triliun atau setara US$ 248,36 miliar.

Jika dirinci utang tersebut  berasal dari pinjaman senilai Rp 749,37 triliun atau US$ 56,75 miliar dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 2.529,92 triliun atau setara US$ 191,60 miliar.(Amd/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini