Sukses

Ikuti Laju Bursa Asia, IHSG Dibuka Menghijau

Ada 86 saham menguat sehingga mampu mendorong IHSG. Sebanyak 21 saham melemah dan 54 saham lainnya diam di tempat.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Penguatan IHSG mengekor bursa Asia dan Wall Street yang terdorong kenaikan harga minyak mentah.

Pada pembukaan perdagangan saham, Kamis (26/5/2016), IHSG menguat 45,9 poin atau 0,1 persen menjadi 4.777,5.  Ada 86 saham menguat sehingga mampu mendorong IHSG. Sebanyak 21 saham melemah dan 54 saham lainnya diam di tempat.

Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 4.782,89 dan terendah 4.776,12. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 6.385 kali. Dengan volume transaksi harian saham sekitar 347,8 juta saham senilai Rp 374,triliun.


Berdasarkan data RTI, investor domestik melakukan aksi beli dan aksi jual masing-masing Rp 36,3 miliar. Sementara pemodal asing sekitar Rp 37,1 miliar.

Secara sektoral, separuhnya berada di zona hijau. Sektor keuangan memimpin penguatan dengan 0,07 persen, diikuti sektor agriculture dengan kenaikan 0,53, sektor infrastruktur naik 0,03 persen.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham CIMN yang naik 5,85 persen, FPNI sebesar 2,86 persen. Kemudian saham LMPI 5,77 persen dan MEDC naik 4,79.

Sebelumnya bursa Asia dibuka menguat pada hari ini, yang dipimpin saham sektor energi. Pasar saham Asia mengekor penguatan Wall Street yang didorong kenaikan harga minyak dunia.

Melansir laman CNBC, indeks Nikkei 225 Jepang diperdagangkan naik 0,75 persen. Sedangkan di Korea, indeks Kospi lebih tinggi sebesar 0,34 persen.

Adapun harga minyak menguat setelah data pemerintah AS menunjukkan adanya penurunan lebih besar dari perkiraan dalam persediaan minyak mentah.

Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Juli naik 44 sen atau 0,9 persen menjadi US$ 49,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Meski demikian, angka ini turun dari posisi tertingginya US$ 49,62 per barel di awal sesi.

Sementara harga Brent, patokan minyak global, naik 62 sen, atau 1,3 persen ke posisi US$ 49,23 per barel di ICE Futures Europe, seperti mengutip Wall Street Journal.(Nrm/NDw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.