Sukses

Rupiah Melemah terhadap Dolar, Ini Tanggapan JK

Beberapa hari belakangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari belakangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Namun, kondisi ini ditanggapi santai oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Rupiah biasa turun naik. Bukan saja rupiah yang lemah, dolar menguat, gara-gara statistik lapangan kerja di Amerika membaik. Maka dia menguat," kata JK di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/5/2016).

Menurut JK, nilai tukar rupiah saat ini belum mengkhawatirkan. Sehingga pemerintah belum perlu menyiapkan langkah khusus untuk menanggulangi masalah ini. JK pun yakin rupiah tidak akan terus melemah.

"Tidak ada yang perlu dijaga, biar berkembangnya juga secara baik, tidak akan berlebih-lebihan," kata JK.

Pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu kemarin berkisar Rp 13.618-13.703 per dolar AS. Bank Indonesia menilai kondisi ini lebih disebabkan pengaruh global, yaitu bank sentral AS, The Fed, mengenai kenaikan Fed Fund Rate pada Juni dan Juli mendatang.

"Statement hawkish dan cenderung menaikkan bunga itu berdampak ke stabilitas keuangan dunia karena banyak yang kemudian meresponsnya," kata Gubernur BI Agus DW Martowardojo.

Selain itu, kabar dari Inggris yang cenderung membatalkan rencana keluarnya dari Uni Eropa juga mempengaruhi sentimen pasar. Belum lagi keputusan Iran yang tidak mau mengurangi produksi minyak.

"Dan ini juga berpengaruh. Kondisi ini berdampak ke negara dunia, termasuk ke Indonesia," kata Agus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini