Sukses

Harga Minyak Naik, Pemerintah Konsisten Harga BBM Tak Berubah

Kenaikan harga ‎minyak dunia belum bisa menjadi dasar pemerintah mengubah harga BBM pada Juni.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia meningkat dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut berpengaruh pada pembentukan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Namun, pemerintah belum mengambil sikap atas kenaikan harga minyak tersebut.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, kenaikan harga ‎minyak dunia belum bisa menjadi dasar pemerintah mengubah harga BBM pada Juni.

"BBM rebound-nya pendek. kita melihat itu secara long term. Jadi sehari dua hari ini saja kita lihat," kata dia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (27/5/2016).


Dia menegaskan, pemerintah tetap konsisten tidak mengubah harga BBM sampai September, meski harga minyak dunia sudah mulai naik. Hal tersebut telah menjadi ketetapan pemerintah setelah menurunkan harga Premium dan solar subsidi pada April lalu.

"Harga BBM sampai Lebaran masih tetap konsisten. Nanti setelah Lebaran, September kami kaji lagi,"‎ ungkap dia

Dia menjelaskan selain pembentukan harga BBM, kenaikan harga minyak dunia juga belum berpengaruh pada pendapatan negara dari sektor migas. Ini mengingat jangka waktu kenaikan yang belum lama. "Rebound-nya masih pendek. belum bisa dihitung cukup lama," tutur dia.

PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan ada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat Ramadan dan Lebaran. Langkah ini diambil untuk meringankan beban masyarakat pada kedua momen tersebut.

Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. "Tidak. kita akan jamin harga untuk tidak naik," kata Dwi, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Selain itu, upaya menghadapi momen Ramadan dan Lebaran, Pertamina telah menyiapkan tambahan pasokan BBM sebesar 20 persen.

Tambahan pasokan ini untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM di masyarakat. Prediksinya konsumsi di masyarakat naik berkisar 15 persen sampai 20 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini