Sukses

Jadi Guru di Perbatasan, Pemerintah Hadiahi Tanah Gratis

Pemerintah tengah membutuhkan ribuan guru untuk ditempatkan di wilayah perbatasan dan daerah terpencil di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah membutuhkan ribuan guru untuk ditempatkan di wilayah perbatasan dan daerah terpencil di Indonesia. ‎Untuk menarik itu, pemerintah menyatakan siap menghadiahi satu petak tanah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkapkan, Kemendikbud telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah daerah (pemda) di 93 kabupaten terpencil untuk menjalankan kebijakan itu.

"Jadi kita akan berikan mereka kesempatan tanah, tanahnya dari pemda. Baru nanti tanah itu bisa dipakai untuk bangun rumah, baru rumahnya bisa kredit di perbankan, kreditnya bukan dari pemda," kata Anies seperti ditulis, Sabtu (28/5/2016).

 


Anies menjelaskan fasilitas tanah ini menjadi kelebihan yang termasuk dalam program Kemendikbud yang dinamakan Guru Garis Depan. ‎Dengan fasilitas ini diharapkan para guru bisa memulai hidup baru di wilayah terpencil itu.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan insentif tambahan bagi siapa saja yang ingin mendaftar program Guru Garus Depan tersebut. Yang biasa guru hanya menerima gaji dan tunjangan sertifikasi, dalam program ini guru akan ditambahkan tunjangan khusus.

Masih ada lagi tawaran yang diberikan pemerintah. ‎Para guru yang lulus seleksi untuk ditempatkan di garis depan, akan langsung dijadikan Pegawai Negeri Sipili (PNS) di pemda erkait.

"Jadi mereka bisa punya rumah, bisa muai hidup baru disana‎. Jadi kalau guru garis depan itu tidak seperti Indonesia Mengajar, setahun pulang. Kalau guru garis depan, mengajar di sana sampai pensiun," papar Anies.

Program Guru Garis Depan ini sudah berjalan sejak tahun lalu. Dalam tahap awal pemerintah berhasil meluluskan 798 orang guru dan siap ditempatkan di wilayah terdepan di Indonesia. Tahun ini pemerintah akan merekrut 7.000 guru untuk ditempatkan di garis depan. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.