Sukses

Harga BBM Tak Berubah di Awal Juni

Kenaikan harga minyak dunia belum dapat menjadi dasar pemerintah mengubah harga BBM pada Juni 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tidak  menurunkan harga Bahan Bakar ‎Minyak (BBM) untuk awal Juni, meski salah satu faktor pembentukan harga BBM yaitu harga minyak dunia sempat mengalami kenaikan beberapa hari lalu.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ‎Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah tetap konsisten tidak melakukan perubahan harga BBM sampai September. Sebelumnya pemerintah telah menurunkan harga BBM pada April lalu.

"Harga BBM sampai Lebaran tetap konsisten. Nanti September kami kaji lagi,"‎ kata Wiratmaja, di Jakarta, Senin (30/5/2016).

Wiratmaja menuturkan, kenaikan harga ‎minyak dunia belum bisa menjadi dasar pemerintah mengubah harga BBM pada Juni. Karena waktu kenaikan harga BBM masih relatif sebentar.

"BBM rebound-nya pendek. Kita melihat itu secara long term. Jadi sehari dua hari ini saja kita lihat," tutur Wiratmaja.

Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM jenis Premium dan Solar sebesar Rp 500 per liter, dan berlaku mulai 1 April 2016.


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman menjelaskan, penurunan tersebut disesuaikan dengan Undang-undang yang berlaku dan juga untuk merefleksikan penurunan harga minyak dunia.

"Dalam regulasi memang meminta pemerintah untuk tidak melepas harga BBM sepenuhnya ke pasar. Maka tugas dari pemerintah untuk menjaga sehingga tercipta kestabilan, naik atau turun tidak tinggi," jelas Sudirman.

Berdasarkan landasan tersebut, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga Premium dari Rp 6.950 per liter menjadi Rp 6.450 ribu per liter. Sedangkan untuk Solar turun menjadi Rp 5.150 per liter dari sebelumnya Rp 5.650 per liter. "Untuk minyak tanah tetap," tambah Sudirman.

Dia menjelaskan harga baru ini ditetapkan sudah mempertimbangkan berbagai‎ kondisi ekonomi selama tiga bulan ke depan termasuk perayaan Lebaran yang akan jatuh pada Juni-Juli.

"Karena itu mudah-mudahan sampai enam bulan ke depan harga ini bisa kita pertahankan, sehingga masyarakat bisa menyusun rencana dengan baik dan juga tidak terganggu naik turunnya harga BBM yang telalu berfluktuasi," tutur Sudirman. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini