Sukses

Pemerintah Perlu Dorong Realisasi Paket Kebijakan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mengeluarkan 12 paket kebijakan ekonomi sejak September 2015. Namun paket-paket kebijakan ekonomi tersebut dinilai belum memberikan dampak optimal bagi ekonomi Indonesia.

Direktur Eksekutif Insitute for Development for Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengatakan, tujuan dari 12 paket kebijakan tersebut patut diapresiasi. Namun sayangnya, implementasi di lapangan dari paket-paket tersebut masih belum sesuai harapan.

Dia mencontohkan, pada paket kebijakan ekonomi jilid I, pemerintah menyatakan akan melakukan deregulasi dan debirokratisasi 134 regulasi yang tumpah tindih. Namun hingga saat ini implementasi masih belum sesuai target.

"Persoalan utama paket kebijakan ini karena terlalu luas. Harusnya paket kebijakan itu lebih fokus. Misalnya bertujuan untuk mendorong daya saing industri, maka instrumen yang dikeluarkan harus langsung menyasar ke penyebab turunnya daya saing industri," ujar dia di Jakarta, Senin (30/5/2016).

Begitu juga dengan paket kebijakan III yang terkait dengan penurunan tarif listrik, harga BBM dan gas, peluasan penerimaan kredit usaha rakyat (KUR). Paket ini dinilai paling konkret karena penurunan harga BBM dan listrik berdampak langsung kepada masyarakat.

"Namun sayangnya janji untuk menurunkan harga gas bagi industri yang awalnya ditargetkan pada awal Januari hingga April 2016 belum juga teralisasi," kata dia.

Oleh sebab itu, lanjut Enny, jika ingin 12 paket kebijakan ekonomi ini memberikan dampak signifikan, maka pemerintah harus mendorong realisasi dari paket-peket tersebut. Dengan demikian, target pemerintah melalui paket-paket tersebut akan tercapai.

"Jadi belum efektifnya paket stimulus ini karena lemahnya realisasi dan implementasi dari berbagai program tersebut," ujar dia. (Dny/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini