Sukses

Indonesia Siap Jadi Basis Industri Otomotif

Dalam pengembangan industri otomotif, pemerintah tak ingin Indonesia hanya sebagai pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan sektor otomotif. Langkah tersebut untuk mendukung rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai basis industri otomotif di Asia Tenggara. 

Menteri Perindustrian Saleh Husin menyatakan, kementerian terus mendorong pertumbuhan industri otomotif di dalam negeri. Langkah tersebut dilakukan karena selama ini pertumbuhan industri otomotif nasional cukup positif dan mampu menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional. 

Pertumbuhan positif tersebut terlihat dengan adanya beberapa produsen mobil yang tengah mengurus Nomor Identifikasi Kendaraan (NIK). Nomor ini merupakan perizinan yang menjadi dasar bagi produsen mobil untuk memproduksi. Pengurusan mobil ini dilakukan oleh beberapa produsen dalam negeri dan luar negeri.

"Perusahaan saya lupa namanya, salah satunya milik Pak Hendropriyono. mereka punya pabrik di Kabupaten Bogor. Mereka baru datang untuk mendapatkan NIK dari Kemenperin. Tentu harus lakukan berbagai tahapan-tahapan untuk produksi dalam negeri. Intinya buat kami semakin cepat makin bagus," kata dia, Jakarta, Minggu (5/6/2016).

Saleh melanjutkan, dalam pengembangan industri otomotif ini, pemerintah tak ingin Indonesia hanya sebagai pasar. Pemerintah akan menjadikan Indonesia sebagai negara basis produksi otomotif. Dengan langkah tersebut maka produk mobil yang diekspor dari Indonesia ke negara lain. 

Tak hanya perusahaan dalam negeri, Saleh melanjutkan, beberapa perusahaan asal luar negeri juga berminat untuk investasi di dalam negeri. "Mitsubishi membangun pabrik, tahun depan produksi. Termasuk Toyota, Isuzu yang tiap tahun menambah investasinya," jelas dia.

Saleh menyatakan, pemerintah mendukung semua produsen industri otomotif dalam negeri. Dia bilang, dengan meningkatnya produksi industri otomotif dalam negeri maka akan memberikan nilai tambah.

"Intinya kami mendukung apa yang dilakukan, siapapun yang melakukan investasi, tidak melihat siapa pemiliknya, atau orangnya bagaimana dapat memproduksi sehingga meningkatkan nilai tambah," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini