Sukses

Daftar Negara Berkembang Paling Korup di Dunia

Transparency International membuat peringkat dari 168 negara, mana saja yang mempunyai potensi korupsi terbesar, dan tak berpotensi.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun, Koalisi Anti Korupsi Internasional Transparency International merilis Corruption Perception Index. Sebuah survei mengenai negara-negara paling korup di dunia.

Lembaga ini mencatat, tak mudah untuk mengetahui dan menilai secara tepat negara mana yang paling korup berdasarkan data empiris, karena biasanya praktik korupsi itu terjadi secara terselubung, dan tak muncul ke publik.

Meski begitu, Transparency International membuat peringkat dari 168 negara, mana saja yang mempunyai potensi korupsi yang terbesar, dan tak berpotensi korupsi. Indikatornya ditunjukkan dengan skala 0 sampai 100. Semakin kecil skalanya, maka semakin kecil juga praktik korupsi di negara itu.

Dalam daftar di bawah ini yang dilansir dari Business Insider, Selasa (7/6/2016), berikut daftar negara berkembang yang paling korup.


10. Slovenia

Banyak praktik skandal korupsi yang terjadi di Slovenia dalam beberapa tahun terakhir. Contohnya di 2013 dan 2014, ada beberapa protes massal yang ditujukan untuk Perdana Menteri Janez Jansas dan pimpinan oposisi Zoran Jankovic karena mereka dituduh telah gagal mendeklarasikan aset pribadi mereka.

9. Spanyol

Sebelum pemilihan kembali, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy dituduh korupsi oleh oposisinya. Skandal tersebut memukul Partai Populer, membuat 24 orang dipenjara karena diduga terlibat kasus penyuapan. Spanyol dalam penilaian Tranparency International mendapatkan poin 58 dari 100.

8. Republik Ceko

Pada Indeks Persepsi Korupsi terakhir, Ceko mendapatkan 56 poin, naik dari 51 pada survei tahun sebelumnya. Nilai itu menggambarkan skandal korupsi yang terjadi di negara ini. Contohnya di 2013, yang membuat Perdana Menteri Petr Necas terpaksa mengundurkan diri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

7. Korea Selatan

7. Korea Selatan

Korupsi menjadi masalah yang serius di negara K-Pop pada 2015. Perdana Menteri Lee Wan-koo dipaksa mengundurkan diri pada April setelah dituduh menerima suap, yang diketahui dalam catatan bunuh diri seorang pengusaha terkenal. Korea Selatan memiliki nilai 56 dari 100 indeks korupsi.

6. Hungaria

Negara ini memiliki indeks 51 dalam hal korupsi. Praktik memberi suap pada doktor dan petugas operasi menjamur di negara ini. 92 persen orang Hungaria menyatakan itu hal biasa untuk dilakukan.

5. Slovakia

Sama dengan Hungaria, Slovakia juga memiliki nilai 51 dalam indeks korupsi. Beberapa tahun belakangan ini, kasus yang dikenal dengan nama Skandal Gorila, di mana politisi, pejabat dan pengusaha dituduh mendapat dan memberikan suap untuk memenangkan kontrak sering terjadi di Slovakia.

4. Yunani

Korupsi di Yunani sudah menurun sejak tahun lalu. Tahun lalu Yunani mendapatkan nilai 43, sedangkan sekarang 46.

3 dari 3 halaman

3. Italia

3. Italia

Korupsi di negara dengan ekonomi ketiga terbesar di Eropa ini sering dikaitkan dengan Perdana Menteri Silvio Berlusconi, yang dituntut karena kasus korupsi beberapa kali. Dia juga diyakini melakukan penggelapan pajak di 2013, dan dinyatakan bersalah karena kasus suap di 2015. Skor Italia dalam indeks korupsi ini mencapai 44 persen.

2. Turki

Turki dikenal sebagai negara paling korupsi di Eropa, dengan nilai 42 dari 100. Di 2013, Turki heboh dengan kasus skandal besar yang melibatkan direktur bank BUMN setempat, dan banyak pengusaha senior lain juga terlibat suap, penipuan, penggelapan, dam pencucian uang.

1. Meksiko

Sejauh ini, negara berkembang paling korup di dunia adalah Meksiko, dengan nilai 35 poin. Ini bisa jadi tak mengejutkan karena Meksiko terletak di jantung perdagangan untuk membawa narkoba dari Amerika Latin ke AS. Salah satu mafia narkoba yang terkenal El Chapo Guzman bisa kabur dari penjara karena menyuap penjaga sel.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.