Sukses

Cara Sopir Angkutan Umum Deteksi SPBU Curang

Salah satunya dengan melihat volume angkutan umum yang mengisi ‎BBM di SPBU tersebut setiap hari.

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha angkutan umum punya cara untuk melihat tingkat kebenaran takaran pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Salah satunya dengan melihat volume angkutan umum yang mengisi ‎BBM di SPBU tersebut setiap harinya.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, mengatakan biasanya para sopir angkutan umum seperti angkot, bus kota, atau taksi sering mengisi BBM di SPBU yang berbeda-beda untuk membandingkan ketepatan takaran BBM-nya. Jika diyakini takaran BBM-nya bagus, biasanya SPBU tersebut jadi tempat langganan.

‎"Indikatornya gampang, kalau SPBU itu ramai itu berarti takarannya benar. Karena sopir itu sering ngetes. Mereka kan kalau balik ke pool-nya, bensin mesti kondisi full. Jadi ketahuan waktu isi bensin full itu," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (9/6/2016).

Sementara jika merasa ada yang tidak benar dengan takaran BBM di SPBU, maka sopir angkutan tidak mau lagi isi BBM di SPBU tersebut.‎ Sebab si sopir menganggap SPBU itu curang. Bahkan biasanya sopir angkutan juga ‎memberi tahu teman-temannya untuk tidak mengisi BB di situ.

"Kalau curang, biasanya angkot, bus, taksi nggak akan masuk ke situ. Begitu merasa dirugikan, sopir ini pindah ke tempat lain. Kalau ada yang benar-benar bagus dikasih tahu ke teman-temannya. Nah yang jelek ini kosong, jarang ada angkutan umum. Gampang deteksinya seperti itu," kata dia.

Sementara pada kendaraan pribadi, kata Shafruhan, untuk deteksi kecurangan takaran BBM ini paling mudah dilakukan oleh sepeda motor. Sebab, sepeda motor tidak perlu mengisi BBM dalam jumlah banyak untuk mengetes ketepatan takaran BBM sebuah SPBU.

‎"Yang gampang juga itu deteksi oleh sepeda motor. Kalau mobil kan harus isi banyak. Kalau sepeda motor kan cuma berapa liter sudah penuh. Misalnya, biasanya isi 2 liter sudah penuh, tapi ini harus isi sampai 3 liter‎. Nah, itu patut curiga," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini